Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang butuh istirahat supaya tubuh dan pikirannya segar. Ada beberapa kondisi saat tidur. Mengutip WebMD, selama tidur rapid eye movement (REM), mata akan bergerak cepat ke berbagai arah. Saat tidur REM, tidak ada informasi visual apapun yang mengalir ke otak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun tidur non-REM bermula setelah REM yang pendek, kemudian siklusnya dimulai lagi. Tidur REM biasanya terjadi selama 90 menit. Saat awal, REM berlangsung 10 menit, kemudian setiap tahap berikutnya menjadi lebih lama, yang terakhir bisa sampai satu jam. Selama tidur REM, seseorang akan mengalami mimpi yang intens, karena otak menjadi lebih aktif.
Bagaimana tahapan tidur?
Tidur REM penting untuk merangsang otak terkait peningkatan produksi protein. Pada tahap REM, bayi menghabiskan sekitar 50 persen dari waktu tidurnya. Sedangkan orang dewasa hanya sampai 20 persen. Ketika tidur REM, aktivitas otak akan meningkat, mata bergerak cepat, denyut nadi, tekanan darah dan pernapasan akan meningkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada tiga tahap tidur non-REM. Setiap fase akan terjadi selama 5 menit sampai 15 menit. Tahap pertama, mata akan tertutup, namun masih mudah bangun. Tahap kedua, tubuh bersiap makin nyenyak. Tahap ini selama 10 menit hingga 25 menit. Pada fase ini detak jantung akan melambat dan suhu tubuh menurun. Tahap ketiga, tidur nyenyak sulit terjaga.
Jika dibangunkan dalam kondisi itu, maka seseorang akan merasa kebingungan selama beberapa menit. Selama fase tidur non-REM yang dalam, tubuh akan memperbaiki dan menumbuhkan kembali jaringan, membangun tulang dan otot, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
PUSPITA AMANDA SARI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu