Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fashion sangat berdampak pada kelangsungan lingkungan hidup. Pada 15 tahun belakangan, produksi baju melonjak dua kali lipat berkat fast fashion atau tren busana di toko ritel dengan alur produksi dan jangka waktu yang cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Australia jadi negara kedua yang paling doyan belanja baju. Rata-rata wanita Australia bisa membeli sampai 27 kilogram baju baru setiap tahunnya. Harper's Bazaar melansir sejumlah kiat supaya koleksi baju di lemari menjadi lebih ramah lingkungan dan mengurangi limbah pakaian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cari tahu
Lakukan riset kecil-kecilan siapa yang membuat baju itu, apakah dibuat dengan konsep keberlanjutan? Ketahuilah bahan baju Anda. Cari tahu dampak dari produksi bahan tersebut terhadap lingkungan. Apakah bahan itu bisa didaur ulang?
Secara garis besar, bahan baju dibagi menjadi tiga, alami, sintetis, dan semisintetis. Pilihlah bahan yang diproduksi dengan cara yang lebih ramah lingkungan, misalnya pakai katun organik, pewarnaan dengan pewarna alami, dan dikemas dengan material yang gampang didaur ulang.
Beli baju lawas
Fast fashion sudah jelas beracun bagi lingkungan. Studi terbaru menyebut bahwa emisi gas yang dihasilkan akibat produksi tekstil setara dengan 1,2 miliar ton setiap tahun, lebih dari yang dihasilkan oleh pesawat dan kapal laut, bahkan jika keduanya digabung. Anda bisa mencoba beli baju-baju lawas keluaran desainer yang dijual daring untuk mengurangi jejak karbon.
Rawat baju
Rawat baju dengan baik agar awet. Simpan dengan benar, jangan terpapar matahari dan lindungi dari jamur. Jika ada baju yang rusak, tahan diri untuk beli lagi. Perbaiki saja atau jika memang sudah tak mau memakainya lagi, sebaiknya dihibahkan alih-alih dibuang.
Pikir masak-masak sebelum membeli
Kunci dari pakaian ramah lingkungan adalah berinvestasi pada baju yang memiliki umur panjang, baju yang dibuat dengan baik tak akan pernah mati gaya. Menurut statistik, rata-rata wanita di Australia hanya memakai 33 persen dari keseluruhan koleksi bajunya dan membuang 23 kilogram baju lain setiap tahun. Cobalah gerakan tantangan #Pakai30, maksudnya belilah baju yang sekiranya akan dipakai 30 kali lagi atau lebih. Jauhi tren dan pilih baju yang lebih awet dipakai.
Donasikan
Donasikan baju yang sudah tak dipakai. Lakukan aturan masuk satu baju keluar satu baju, yang mencegah Anda menambah baju baru tanpa memberikan baju lama.