Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Flu, Bukan Penyakit Sepele |
Tampaknya sekarang sedang musim flu. Coba saja iseng-iseng Anda hitung rekan sekantor yang sakit akibat virus flu yang sering dianggap remeh itu. Sebaiknya penyakit ini jangan dianggap sepele. Kalau yang masuk ke tubuh adalah virus jenis A, gangguan bisa berlanjut ke jantung dan paru-paru yang bisa mengancam nyawa. Virus penyebab flu memang bisa dibedakan menjadi tiga tipe imunologik. Tipe A adalah virus yang menjadi penyebab utama pandemi (wabah raya), tipe B penyebab epidemi dan endemi (wabah setempat), sedangkan tipe C kurang mempunyai arti epidemiologik.
Susahnya, sampai sekarang virus flu belum ada penawarnya. Pemberian vaksin tak akan banyak berpengaruh karena virus ini pintar bermutasi. "Influenza bisa dikendalikan, tapi tak bisa dibasmi," ujar Prof. dr. Agus Sjahrurachman, pakar virus dari Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kepada Ahmad Fuadi dari TEMPO.
Jadi, jalan terbaik adalah mencegah influenza mampir. Yang paling penting adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi secara teratur dan istirahat yang cukup. "Penderita flu harus memakai masker," kata dr. Bambang Hermani, Kepala Bagian THT FKUI. Penyakit itu memang mudah menular. Agar tak ketularan flu, memang jangan dekat-dekat dulu dengan penderita flu. Apalagi memakai gelas, tisu, atau handuk untuk bersama. Lagi pula, entah kenapa, flu zaman sekarang makin bandel dan sulit dikendalikan. Penyakit itu sepertinya sepele, padahal bisa mematikan. Pada 1918-1919 terjadi pandemi flu yang dikenal dengan nama "flu Spanyol" yang menewaskan lebih dari 21 juta jiwa.
Kenali Sakit Kepala Anda |
Kalau diadakan survei, boleh jadi jumlah penderita sakit kepala di Indonesia sekarang ini makin banyak. Maklumlah, krisis yang tak kunjung selesai ini membuat hidup rasanya menjadi terlalu sulit untuk dilakoni. Bukan tak mungkin hal itu justru dilihat sebagai peluang bagi produsen Aspirin. Produsen obat sakit kepala yang sudah berumur 100 tahun?tapi di sini tak populer ?itu berencana akan berkampanye gencar untuk menembus pasar Indonesia.
Daripada bergantung pada obat sakit kepala?meskipun kemanjurannya sudah terbukti secara ilmiah?yang paling baik sebetulnya adalah mencegah kehadirannya. Setiap orang sebetulnya telah mengenal faktor-faktor yang memicu sakit kepala. Pemicunya bisa tidak sama pada setiap orang. Jika alkohol, tembakau, atau makanan tertentu sebagai penyebabnya, cara termudah untuk mencegah sakit kepala adalah dengan menjauhi benda-benda itu. Ritme tidur atau bangun yang berubah sering kali juga memunculkan pening kepala. Nah, kalau pemicunya adalah stres akibat memikirkan kesulitan hidup, misalnya, cara yang paling mungkin untuk mencegah pening adalah dengan belajar mengendalikan stres itu. Setiap orang mungkin punya cara sendiri-sendiri untuk mengendalikan stres.
Bila akhirnya sakit kepala tak bisa dicegah, bagi sebagian orang mungkin bisa diobati dengan obat pereda sakit kepala. Sebagian yang lain mungkin memerlukan bantuan dokter, karena sakit kepala bisa juga merupakan gejala dari penyakit yang lebih serius seperti infeksi, tekanan darah tinggi, atau kekurangan gula darah. Hingga sekarang telah diketahui 165 jenis sakit kepala yang, karena penyebabnya berbagai macam, penanganannya pun berlainan. Karena itu, Anda perlu ke datang ke dokter bila:
- Sering sakit kepala, untuk pertama kalinya, pada usia di atas 40 tahun.
- Sakit kepala makin hebat.
- Pening datang setelah kepala terluka, apalagi bila disertai rasa mual dan muntah-muntah.
- Sakit kepala disertai demam, menggigil, penglihatan atau kemampuan bicara terganggu, lumpuh.
- Jika pening juga disertai rasa nyeri yang sama hebatnya pada leher dan punggung.
- Jika pening datang bersama dengan rasa lemas pada otot, kehilangan konsentrasi dan orientasi, cemas, depresi, dan sebagainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo