Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kopi yang Menyehatkan
Berbahagialah para penikmat kopi. Sebab, manfaatnya ternyata tak cuma penahan kantuk, tapi juga berguna untuk menjaga kesehatan. Berdasarkan kajian terbaru American Diabetes Association di Harvard School of Public Health, Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa efek jangka panjangnya bisa membantu mencegah diabetes.
Penelitian awal ini, dari percobaan terhadap peminum kopi yang biasa mengkonsumsi satu sampai tiga cangkir sehari. Selanjutnya, percobaan dilakukan pada 100 ribu orang peminum sedikitnya enam cangkir kopi per hari. Hasilnya lebih memuaskan. Pencegahan diabetes terhadap perempuan meningkat sampai 30 persen, dan pria sampai 54 persen.
Untuk jumlah yang sama, efek jangka pendek kopi bisa menangkal radikal bebas, karena kopi mengandung antioksidan persentase tinggi. Kulit pun bisa lebih indah berkat bubuk hitam ini. Itulah mengapa beberapa produk kecantikan mengandung kopi.
Kontrasepsi Suntik Memicu Kegemukan
Berhati-hatilah memilih alat kontrasepsi, terutama bila Anda perempuan yang mengutamakan penampilan fisik. Riset Universitas Texas Medical Branch , Amerika Serikat, menyebut efek kontrasepsi suntik yang mengandung hormon progesteron bisa memicu kegemukan.
Menurut dua peneliti lembaga itu, Abbey B. Berenson dan Mahbubur Rahman, penelitian ini melibatkan 703 wanita. Mereka diminta memakai beberapa alat kontrasepsi seperti pil, kondom, dan suntik. Selama tiga tahun, berat badan para pemakai suntik progesteron itu ternyata bertambah rata-rata 4,5 kilogram.
Menurut dokter kandungan Boy Abidin, suntik jenis ini populer di Indonesia, terutama di pedesaan. Suntik yang biasanya diberikan tiga bulan sekali itu dianggap wanita di pedesaan lebih praktis dibanding pil atau alat lain yang dipasang dalam tubuh. ”Tapi ada juga yang memakai ini tidak menjadi gemuk,” ujar ahli obstetri itu.
Perilaku Positif Mempercepat Penyembuhan Patah Tulang
Bagi orang yang biasa beraktivitas fisik, patah tulang pasti menyiksa. Apalagi ketika kegiatan berpikir masih bisa dilakukan, sedangkan fisik tidak bisa mengikuti kemauan pikiran.
Bila Anda mengalami hal seperti ini, jangan cepat marah. Bersikaplah positif menerima keterbatasan tersebut, niscaya kesembuhan lebih cepat datang. Dukungan lingkungan sekitarnya, seperti keluarga dan teman, juga turut membantu memperbaiki keadaan. Menurut situs Home Remedies for Bone Fracture dan Exogen Ultrasound Bone Healing System, selain memperhatikan asupan makanan, aspek psikologis mempengaruhi penyembuhan tulang.
Perbanyaklah minum susu, karena zat ini mengandung kalsium dan vitamin D, yang membantu pembentukan serabut tulang. Selain itu, tambahan zat tersebut dari suplemen juga disarankan.
Yang dilarang bagi penderita patah tulang adalah memakan daging sapi dan sejenis daging merah lainnya. Karena daging merah justru menyerap kalsium yang dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Minuman berkafein dan makanan berpengawet juga menjadi pantangan.
Terapi Musik untuk Penderita Stroke
Mendengarkan musik yang disukai penderita stroke bisa meningkatkan penyembuhan gangguan penglihatan yang biasa terjadi pada si penderita. Gangguan penglihatan penderita stroke terjadi lantaran kerusakan sebagian area otak yang mengkoordinasi penglihatan, perhatian, dan tindakan.
Penelitian National Academy of Sciences, Inggris, menyatakan 60 persen penderita stroke meningkat kemampuan melihatnya setelah mendengar musik. Hasil ini dikomparasi dengan penderita yang mendengar musik yang tidak disukainya, dan yang tidak mendengar musik apa pun.
Dari hasil pemindaian otak, para peneliti dari lembaga itu menyimpulkan musik yang menyenangkan menggerakkan emosi positif penderita. Proses ini membantu memberikan sinyal di otak, memaksimalkan kerjanya untuk menghasilkan stimulus untuk melihat. ”Musik meningkatkan kesadaran karena aspek positif emosi penderitanya,” ujar peneliti utama kajian itu, David Soto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo