Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Berita Tempo Plus

Tips Kesehatan

28 Agustus 2006 | 00.00 WIB

Tips Kesehatan
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mendengkur Rusak Saraf Otak

Anak Anda tidur mendengkur? Jangan tunggu lama-lama, segeralah berkonsultasi ke dokter. Sebuah penelitian seperti yang termuat dalam jurnal Public Library of Science Medicine pekan lalu menunjukkan anak yang biasa tidur mendengkur (sleep apnea) berisiko meng-alami kerusakan jaringan saraf otak (neuronal).

Penelitian yang dilakukan tim dari Johns Hopkins University School of Medicine, Baltimore, Amerika itu meng-amati perilaku tidur 31 anak. Sembilan belas di antaranya memiliki kebiasaan mendengkur, sisanya tidak.

Dari dua kelompok tadi, peneliti memeriksa masing-masing enam anak untuk menjalani pemindaian MRI. Hasilnya, anak-anak yang biasa tidur mendengkur mengalami gangguan dalam mengingat kefasihan lisan. Selain itu, IQ rata-rata kelompok ini hanya 85,8. Angka ini lebih rendah dibanding tingkat kecerdasan anak-anak dari kelompok pembanding yang rata-rata 101,1.

Pemeriksaan MRI juga menunjukkan terjadinya kerusakan neuronal di dua bidang spesifik otak pada kelompok anak-anak yang tidur mendengkur. "Sebaiknya anak dibangunkan pelan-pelan jika tidur mendengkur," kata ketua peneliti, Ann C. Halbower.

Penelitian yang dilakukan Halbower dan kawan-kawan memang belum bisa memastikan apakah kerusakan neuronal akibat tidur mendengkur. "Namun apa yang kami temukan memperlihatkan hubungan kuat antara perubah-an di neuron dari saraf hippocampus, lapisan luar otak bagian depan, IQ, dan fungsi kesadaran lainnya," ujar Halbower.

Actonel untuk Pria Osteoporosis

Penggunaan Actonel akhirnya diperbolehkan di Amerika Serikat. Pemerin-tah negeri itu menyetujui penggunaan 35 miligram Actonel (tablet risedronate sodium) bagi laki-laki pen-derita tulang rapuh (osteo-porosis). Izin penggunaan obat itu dikeluarkan otoritas peng-awasan makanan dan obat (Food and Drug Administration /FDA) Amerika, pekan lalu. Mereka mengekor nega-ra-negara Eropa yang telah menggunakan obat itu sejak Juli lalu. Amerika menjadi negara ke-25 yang menyetujui penggunaan Actonel.

Khasiat Actonel untuk penderita osteoporosis sudah lama diketahui. Namun surat izin tak segera dikeluarkan karena belum ada peneliti-an yang mendalam tentang dampak sampingnya. Sejauh ini tercatat ada beberapa pasien yang mengalami sembelit, sakit punggung, influensa, nyeri sendi (arthralgia), dan gangguan pernapasan (nasopharyngitis) setelah men-jalani pengobatan menggunakan Actonel.

Berdasarkan hasil peneli-tian, 35 miligram Actonel mampu memperbaiki kera-puhan tulang yang dialami laki-laki. Dalam sebuah uji coba pada 284 pasien osteoporosis pria, ada peningkatan massa tulang yang signifikan. Peningkatan data statistik terlihat secara teratur dari 6, 12, hingga 24 bulan.

"Pria osteoporosis sering diabaikan dan kurang diperhatikan," kata Pierre Delmas, profesor obat dan rematologi dari Universitas Claude Bernard, Lyon, Prancis. Padahal hampir setiap lelaki di Eropa yang berusia 50 tahun ke atas menderita osteoporosis. "Risiko osteoporosis lebih luar biasa daripada kanker prostat."

Sebagian kasus osteoporo-sis memang berhubungan dengan penuaan. Pria ber-usia lanjut berisiko lebih tinggi ketimbang wanita. Hal ini diakibatkan kebiasaan pria yang sering menggunakan steroid, testosteron rendah (hypogonadism), dan menenggak alkohol.

Hati-hati Obat Jerawat

Kegemukan dan jera-wat rupanya bukan pasangan yang cocok. Sebuah penelitian di Amerika Serikat baru-baru ini menemukan pengaruh obat jerawat dalam meningkatkan kadar kolesterol dan lemak di dalam tubuh. Bila sembarangan menggunakan obat jerawat, boleh jadi tubuh Anda bakal bertambah tambun.

Di Amerika, dokter biasa-nya memberikan resep obat isotretinoin untuk mengobati jerawat pasien. Namun para peneliti dari Universitas Ca-li-fornia, San Francisco, me-nemukan bahwa isotretinoin dapat meningkatkan kadar lemak jenuh (trigliserid) se-kitar 44 persen dan kolesterol 31 persen. "Kegemukan ini dapat dipulihkan setelah pengobatan dihentikan," k-a-ta seorang peneliti dalam jur-nal Archives of Dermatology yang terbit pekan lalu.

Adanya dampak buruk obat jerawat ini tak ditampik oleh perusahaan obat Roche, yang memproduksi obat je-rawat Roche AG's Accutane. Karena itu, dalam produknya yang menggunakan isotretinoin, Roche membubuhi peringatan tertulis. "Dokter sebaiknya mempertimbangkan pasien yang memiliki risiko tinggi peningkatan lemak," kata juru bicara Roche, Shelley Rosenstock. Penggunaan Accutane dan obat generik sejenis juga harus diawasi secara ketat bagi wanita hamil. Soalnya, penggunaan yang tanpa kendali bisa meng-akibatkan kelahiran cacat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus