Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahaya Karbon Monoksida
Berhati-hatilah jika Anda pernah mengalami keracunan karbon monoksida (CO). Gas yang tidak berwarna ini amat berbahaya karena menggerogoti otot jantung dan dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan kematian.
Itulah hasil penelitian para ahli dari Minneapolis Heart Institute Foundation. Mereka mengamati 230 pasien yang diobati karena keracunan ringan sampai parah akibat menghirup karbon monoksida. Sebanyak 37 persen dari mereka ternyata mengalami cedera otot jantung, dan hampir seperempat dari kelompok ini meninggal tujuh tahun kemudian.
Karbon monoksida biasa muncul dari hasil pembakaran batu bara atau minyak yang terjadi secara tidak sempurna. Asap kendaraan bermotor juga mengandung gas berbahaya ini. Di Amerika Serikat, sekitar 40 ribu orang menderita keracunan karbon monoksida setiap tahun.
”Sekali terkena karbon monoksida, berarti Anda akan segera punya masalah,” kata Timothy Henry, seorang dokter yang terlibat dalam penelitian.
Jalan Cepat Kurangi Depresi
Bila Anda terserang depresi, cobalah berjalan cepat selama 30 menit. Ini bisa membuat suasana hati lebih nyaman. Kalau Anda malas keluar rumah, kegiatan boleh dilakukan di atas treadmill. Saran ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ahli dari University of Texas, Amerika Serikat.
Studi ini melibatkan 40 orang berusia 18 sampai 55 tahun yang sedang mengalami depresi. Namun, mereka tidak mengkonsumsi obat antidepresan dan tak melakukan olahraga secara teratur. Peserta dibagi menjadi dua kelompok: grup yang berlatih selama 30 menit dan yang tidak berolahraga.
Hasilnya, kelompok yang berolahraga tampak lebih bersemangat dan merasa lebih nyaman selama lebih dari satu jam setelah latihan. Penelitian itu dipublikasikan dalam jurnal Medicine and Science in Sports and Exercise di Amerika baru-baru ini.
Menurut John Bartholomew dari Kinesiology and Health Education, olahraga tidak harus dilakukan selama berminggu-minggu dan dalam intensitas tinggi. ”Anda bisa mendapatkan keuntungan dini dari kegiatan ini,” katanya.
Statin Mencegah Infeksi
Ternyata statin banyak sekali manfaatnya. Tak hanya bisa menurunkan kolesterol, obat ini juga mampu mengurangi risiko terkena sepsis pada penderita penyakit jantung. Itulah temuan Dr. Donald Redelmeier dari Sunnybrook and Women Hospital di Ontario, Kanada, yang dipublikasikan pekan lalu.
Sepsis adalah infeksi pada saluran darah. Pasien yang mengalami sepsis mudah terkena sakit serius, organ tubuh tak berfungsi dan bisa menyebabkan shock yang berakhir dengan kematian. Orang dengan penyakit jantung mudah terkena sepsis. Data dari Society of Critical Care Medicine di Amerika Serikat, menyebutkan lebih dari dua orang meninggal setiap menit gara-gara penyakit ini.
Dalam penelitiannya, Redelmeier mengumpulkan data 69.168 pasien berusia lebih dari 65 tahun dan menderita penyakit jantung dan stroke. Setengah dari mereka diberi statin dan separuhnya lagi tidak. Ternyata setelah diamati selama dua tahun, pasien yang memakai statin lebih beruntung. Risiko mereka terkena sepsis berkurang sampai 19 persen.
Menurut Redelmeier, penggunaan statin bisa mengurangi risiko terkena sepsis, terutama pada pasien yang menjalani operasi kompleks. ”Studi ini sangat menarik karena statin dapat melindungi pasien dari penyakit infeksi, mengurangi disfungsi organ, dan meningkatkan kelangsungan hidup pasien,” kata Dr Edward Abraham dari University of Colorado School of Medicine.
Healthday, AP, Reuters
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo