Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Kesehatan

22 November 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diabetes Bukan Halangan

WANITA hamil yang mengidap penyakit diabetes biasanya cenderung memiliki bayi dengan berat badan berlebih, yang tak baik bagi kesehatan bayi itu sendiri. Keadaan ini sebenarnya bisa diatasi. Syaratnya: ibu hamil yang menderita diabetes mesti mengendalikan tingkat gula darahnya selama masa kehamilan.

Dr. Eliezer Shalev dan rekan-rekannya dari Ha'Emek Medical Center, Afula, Israel, meneliti kehamilan ibu-ibu yang menderita diabetes. Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology, Shalev meneliti 134 wanita hamil yang dibagi dalam dua kelompok. Grup pertama, 67 orang, bukan penderita diabetes dan grup kedua, 53 orang, adalah wanita hamil yang juga penderita diabetes. Pada kelompok wanita diabetes, kadar gula darah diawasi ketat sehingga tingkat gula darah merah selalu berada pada skala normal.

Hasilnya, para peneliti menemukan kenyataan bahwa rata-rata berat bayi yang baru lahir diantara dua kelompok itu tak jauh berbeda. Sebelas kelahiran dari semua responden itu memiliki bayi dengan berat badan tak lebih 4 kilogram, bisa dibilang berat badan bayi normal. Oleh karena itulah Shalev menyarankan agar ibu-ibu pengidap diabetes mengikuti diet yang tepat, yang bisa menjaga kadar gula darah, selama masa kehamilan.

Obat Baru untuk Antraks

PENYAKIT antraks memang menakutkan. Hewan-hewan ternak, seperti kambing dan sapi, yang terinfeksi bakteri antraks, bisa mati hanya dalam tempo 1 sampai 3 hari. Gawatnya, manusia yang menyantap hewan yang terkena antraks juga bisa meninggal dalam tempo singkat. Di Indonesia, kasus kematian paling mutakhir akibat penyakit ini terjadi di Kampung Citaringgul, Bogor, Jawa Barat, awal bulan silam. Enam orang tewas usai menyantap daging kambing yang terinfeksi bakteri yang biasa menyerang jaringan darah dan limpa ini.

Sekarang, ada protein buatan yang disebut ToxBlox yang mampu mencegah binatang dari serangan kematian akibat bakteri antraks. Dalam pertemuan Masyarakat Mikrobiologi Amerika, awal November silam, Dr. Solomon Langermann dari PharmAthene Inc., Annapolis, Maryland, Amerika Serikat, meluncurkan ToxBlox. Obat ini mampu mencegah masuknya bakteri antraks ke dalam jaringan darah.

Langermann telah mencobakan ToxBlox pada enam ekor kelinci yang sudah terinfeksi antraks. Lima dari enam kelinci yang disuntik dengan ToxBlox terbukti bebas dari antraks dalam waktu 90 hari. Ini benar-benar sukses besar. Sebab, biasanya, binatang yang terinfeksi antraks cuma mampu bertahan hidup dalam waktu 2 sampai 4 hari. Dengan kesuksesan ini, bulan depan, Langermann akan mencoba keberhasilan ToxBlox pada manusia.

Penahan Nyeri dan Skizofrenia

IBU hamil memang harus terus waspada kalau ingin bayinya sehat. Salah sedikit saja meminum obat, bayinya bisa celaka. Penelitian mutakhir yang digelar tim Universitas Copenhagen, Denmark, menunjukkan adanya resiko yang disandang bayi-bayi yang ibunya meminum obat penahan rasa sakit selama masa kehamilan. Resikonya tidak main-main, bayi-bayi ini akan tumbuh dewasa dengan kemungkinan mengidap skizofrenia.

Pengaruh obat penahan rasa sakit ini akan terasa ketika usia janin memasuki usia bulan keempat. Dalam penelitian yang dimuat dalam British Journal of Psychiatry terbaru, Ketua Tim Peneliti Holger Sorensen mengatakan, dalam masa usia tersebut kondisi bayi masih terlalu lemah dan otaknya teramat sensitif. Itulah sebabnya obat penahan rasa sakit leluasa mempengaruhi kondisi otak bayi.

Para peneliti mempelajari 7.999 orang yang lahir dari ibu-ibu yang hamil di Copenhagen antara tahun 1959 hingga 1961. Para peneliti mengumpulkan informasi dari psikiater yang menangani masalah skizofrenia. Data juga dikumpulkan melalui wawancara dengan para ibu mereka yang meminum obat penahan rasa sakit selama masa kehamilan periode tersebut.

Hasilnya, mereka menemukan adanya 116 kasus skizofrenia dari kesemua responden yang ibunya mengkonsumsi obat penahan nyeri. Namun, para peneliti ini mengakui, obat penahan rasa sakit bukanlah satu-satunya penyebab skizofrenia. Masih ada segudang faktor resiko yang lain, terutama adanya sejarah skizofrenia pada keluarga. Hanya, kalau mau aman, para ibu hamil sebaiknya menunda dulu meminum obat penahan rasa sakit sampai bayinya lahir.

Sumber: Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus