Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Kesehatan

19 Juli 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggur Merah, Obat Awet Muda

Anggur merah tak mesti membuat orang mabuk seperti kata seorang penyanyi dangdut dalam sebuah lagunya. Minuman hasil fermentasi buah anggur ini malah membuat badan sehat, bahkan bisa memperpanjang usia. Kesimpulan ini dilontarkan David Sinclair, pakar kesehatan Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat, yang melakukan penelitian sejak awal tahun lalu. Temuannya dimuat dalam jurnal Nature serta katalog kesehatan University of Connecticut dan Brown University.

Pada dasarnya anggur memiliki senyawa aktif yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyakit dan mencegah kematian. Senyawa ini tidak hilang meski buah anggur telah difermentasi. Bahkan sistem peragian buah anggur justru membantu kekuatan senyawa aktif. "Senyawa ini juga yang merangsang organisme tubuh terus aktif," kata Sinclair. Ketika anggur merah diminum, senyawa itu secara perlahan membunuh penyakit yang berperam di dalam tubuh seseorang.

Dalam penelitiannya, Sinclair melakukan uji coba terhadap anjing dan kera. Di tubuh dua hewan ini, ia menemukan molekul sejenis protein yang disebut Sir2. "Semua makhluk hidup ternyata memiliki Sir2," katanya. Molekul ini diyakini turut memilih bakteri di dalam tubuh dan memberikan reaksi positif. Anjing dan kera yang rutin diasupi anggur merah ternyata memiliki daya tahan tubuh lebih baik dan usia lebih panjang. Seberapa banyak anggur merah dikonsumsi, sebanyak itu pula kemungkinan usia diperpanjang.

Ramuan Pencegah Kanker

Buah tomat dan daun brokoli tidak hanya enak dijadikan sayur atau minuman jus buah. Jika dimakan bersama, keduanya ternyata mampu mencegah penyakit kanker prostat. Tapi, jika Anda mengkonsumsi tomat dan brokoli sendiri-sendiri, khasiatnya malah berkurang. Efek pencegah kanker prostatnya langsung turun. "Kombinasi dua buah ini juga bagus untuk diet," kata John Erdman, profesor ilmu makanan dan nutrisi yang menjadi anggota tim peneliti University of Illinois, Amerika Serikat.

Tomat dikenal sebagai buah yang mampu mencegah kanker. Namun, dalam penelitian ini, ditemukan bahwa tomat mampu membangun pertahanan tubuh dari serangan kanker prostat. Zat lycopene yang memproduksi warna merah diyakini sebagai faktor utama khasiat tomat. Sedangkan brokoli sanggup mencegah kanker karena mengandung glucosinolates dan beberapa molekul untuk kesehatan.

Bagi mereka yang tak suka makan daun brokoli setengah matang, Erdman menyarankan beberapa kombinasi. Brokoli kering bisa dicampur dengan tepung tomat. Formula ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan suplemen yang terbuat dari keduanya. Namun alangkah baiknya jika brokoli dan tomat dikonsumsi saat masih segar. Disayur boleh, dibuat jus juga bisa.

Jangan Biarkan Anak Nonton TV

Anak-anak yang terbiasa menonton televisi dua jam lebih setiap malam cenderung menjadi perokok, mengidap obesitas, dan kelebihan kadar kolesterol. Dampak menonton pada masa kanak-kanak itu baru terasa ketika si anak memasuki masa remaja dan dewasa. "Dampak ini adalah risiko jangka panjang," kata Dr. David Ludwig, Direktur Program Obesitas Children's Hospital, Boston, Amerika Serikat.

Ludwig bersama Steven Gortmaker, sosiolog Harvard School of Public Health, melakukan penelitian terhadap seribu anak kelahiran Dunedin, Selandia Baru, periode 1972-1973. Penelitian itu menggunakan ukuran korelasi antara menonton televisi dan body-mass index yang terdiri atas kegemaran fitness, tingkat kolesterol, kebiasaan merokok, dan tekanan darah.

Hasilnya, mereka yang menonton televisi lebih dari dua jam setiap malam saat berusia 5-15 tahun memiliki risiko kesehatan lebih besar. Sebanyak 17 persen kelebihan berat badan, 15 persen kadar kolesterolnya meningkat, 17 persen menjadi perokok, dan 15 persen tidak suka olahraga. Sedangkan mereka yang menonton televisi kurang dari dua jam rata-rata memiliki fisik yang lebih prima. "Jadi, menonton televisi berhubungan erat dengan tingkat kesehatan seseorang," kata Ludwig.

Sumber: Reuters, BBC, AP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus