Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tips Merawat Wig, Bikin Rambut Palsu Tetap Rapi dan Awet

Ada pula yang menggunakan wig atau rambut palsu untuk tampil lebih percaya diri dalam acara tertentu.

4 Juni 2024 | 00.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rambut palsu bagi sebagian orang sangat berharga. Ada yang menggunakan rambut palsu demi menutupi kekurangannya. Ada pula yang menggunakan rambut palsu untuk tampil lebih percaya diri dalam acara tertentu. Founder of Beauty Crown, Peggy Widjaja mengatakan ada beberapa kesalahan pelanggannya dalam merawat wig. "Pertama kita harus tahu dulu, pembuatan wig ini menggunakan jahitan tangan atau jahitan mesin," kata Peggy Widjaja pada Grand Opening a pada 28 Mei 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan mengetahui pola pembuatan wig, kata Peggy, orang jadi lebih tahu apa saja aturan yang terbaik dalam perawatan wig. Salah satu yang cukuFp berbeda adalah dalam penggunaan sasak. "Kalau wig dari jahitan mesin, tidak masalah disasak. Tapi kalau jahitan tangan sebaiknya jangan disasak," katanya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ilustrasi wig di Beauty Crown/Tempo-Mitra Tarigan

Bila rambut wig dari sulaman tangan disasak, rambut di wig akan lebih lebih cepat lepas. "Seharusnya wig itu bisa awet hingga 5 tahun," kata Peggy.

Tips merawat wig kedua adalah membilasnya menggunakan sampo dan s setiap bulan sekali. "Cuci seperti pelihara rambut sendiri saja," katanya. 

Setelah disampo dan diberi conditioner, wig pun sebaiknya diletakkan patung atau tatakan wig. Peggy tidak menyarankan menaruh wig yang asal di meja. Karena peletakan tidak sempurna bisa merusak gaya wig. Bagian wig bisa jadi gepeng sendiri, atau bagian gaya rambut bagian bawahnya jadi bengkok tidak beraturan. "Misal gaya rambutnya bagian bawahnya masuk, Ketika ditaruh di patung, dia akan Kembali masuk," katanya. 

Ketika rambut wig sudah kering, orang pun boleh membuat gaya rambut sesuai konsep favorit masing-masing. Misalnya ada yang ingin dikeriting, atau ada juga yang ingin dicatok. 

Menggunakan wig pun tidak disarankan 24 jam nonstop. Menurut Peggy, menggunakan wig sebaiknya saat hendak pergi ke luar saja. "Rambut dan pori-pori kita juga perlu udara, jadi jangan gunakan wig 24 jam atau dibawa tidur," kata Peggy.

Peggy menambahkan kesalahan yang sering terjadi bagi pelanggan wignya adalah soal pencucian. Banyak yang mencuci wignya setiap hari. Peggy menduga hal itu karena kebiasaan mencuci wig, khususnya setelah keluar dari rumah, terjadi karena kebiasaan saat Covid-19 beberapa waktu lalu. 

Dampak mencuci rambut setiap hari adalah bikin rambut kering. Kondisi itu akan sangat terasa di rambut sehingga ketika rambut hendak dibuat gaya, maka akan lebih mudah dilakukan. 

Bila memang tak tahan untuk mencuci wig, bisa juga mencuci wig setelah 2 pekan pemakaian. "Dicuci khususnya bila sudah aktivitas luar rumah atau terkena polusi atau asap pembakaran," katanya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus