Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hitam Jadi Warna Terfavorit untuk Pembelian Wig

Ada beragam warna rambut palsu alias wig yang tersedia. Namun rambut warna hitam ternyata menjadi salah satu warna favorit.

3 Juni 2024 | 22.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Founder Beauty Brown, Peggy Widajaja mengatakan dari sekian banyak warna rambu wig, hitam selalu menjadi warna favorit di Indonesia. Baginya warna wig hitam adalah warna abadi. "Kalau Anda ke Beauty Crown, lebih dari 50 persen wig adalah warna asli. Ini yang paling laku, virgin hair, yang belum dicat. Darkest brown dan natural black. Kalau orang ngecat rambut, gampang bosan. Tapi, warna abadi itu selamanya,” katanya dalam grand opening of Beauty Crown pada 28 Mei 2024 di Jakarta. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peggy mengatakan wig menjadi salah satu kebutuhan wanita Indonesia. Pelanggannya datang dari seluruh negeri. "Saya sudah 10 tahun jualan wig," katanya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Founder of Beauty Crown, Peggy Widjaja (baju putih) dan suaminya pada 28 Mei 2024/Tempo-Mitra Tarigan

Tak jarang pula pelanggannya dari luar negeri menghubunginya untuk mendapatkan wig yang sesuai dengan wajah mereka. "Kami biasanaya lakukan video call untuk cari wigi yang pas untuk konsumen," kata Peggy yang kerap mendapatkan pelanggan dari Singapura atau Cina. 

Salah satu yang membuat wig di salon Peggy cukup banyak dicari adalah karena para rambut palsu itu sudah tersedia, sedangkan si salon lain biasanya harus memesan terlebih dahulu sehingga para pelanggan harus menunggu untuk Waktu yang lama. "Kami memiliki ratusan jumlah wig. Ada yang pendek, yang panjang, keriting, atau pun lurus, cukup lengkap," katanya. 

Peggy menjamin ratusan rambut itu merupakan rambut asli manusia, yang diimpor dari Cina. Rambut manusia itu biasanya didapat saat ada orang yang hendak menjual rambutnya setelah dipotong. Rambut-rambut itu nantinya dijahit satu persatu hingga menjadi wig. "Jadi bukan rambut dari orang meninggal yang diambil ya," katanya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus