Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Cara Mudah Memasak Nasi

Kian banyak warga Jakarta dan sekitarnya yang mengandalkan nasi serta makanan pokok instan. Melengkapi budaya masak cepat saji.

23 Desember 2023 | 00.00 WIB

Aneka produk organik di Javara Culture Jakarta, Kemang, Jakarta, 22 Desember 2023. TEMPO/Jihan Ristiyanti
Perbesar
Aneka produk organik di Javara Culture Jakarta, Kemang, Jakarta, 22 Desember 2023. TEMPO/Jihan Ristiyanti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Budaya memasak instan kian lengkap dengan kehadiran berbagai makanan pokok cepat saji.

  • Beras porang, sumber karbohidrat pengganti nasi, dapat dibuat hanya dengan direndam air panas di mangkuk.

  • Kandungan gizi makanan pokok instan disebut tidak berkurang setelah proses produksi.

Satu pak beras porang masuk keranjang belanjaan Nur Ismawati di supermarket Ranch Market di Jalan Pesanggrahan, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat, 22 Desember 2023. Sekian bulan belakangan, dia memang mengubah dietnya dari beras menjadi beras porang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Beras porang merupakan sumber karbohidrat pengganti nasi yang diyakini memiliki manfaat kesehatan. Dari memiliki kadar serat tinggi, menekan gula darah, menurunkan risiko kolesterol, hingga mempunyai kalori yang rendah. Bahan bakunya adalah akar porang (Amorphophallus muelleri blume), tanaman asli Indonesia yang banyak tersebar di Jawa. Beras tiruan ini merupakan "sepupu" dari beras shirataki yang diolah dari akar konjac (Amorphophallus konjac) asal Jepang dan Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dulu, beras tiruan ini perlu ditanak atau dimasak menggunakan rice cooker. Kini, ada opsi instan, yaitu direndam air panas selama 20 menit. "Praktis banget bikinnya," kata Ismawati, 27 tahun. Soal rasa, beras porang Fukumi asal Madiun itu sebelas dua belas dengan nasi.

Belakangan, memang makin banyak makanan pokok cepat saji. Bahkan lebih mudah ketimbang memasak mi instan dalam kemasan. Javara, misalnya. Merek yang banyak menjual beras organik itu kini memiliki daftar makanan cepat saji yang terinspirasi masakan tradisional.

Beras biru organik dalam bentuk kemasan di di Javara Culture Jakarta, Kemang, Jakarta, 22 Desember 2023. TEMPO/Jihan Ristiyanti

Produk andalan mereka adalah nasi kapuranto ala Yogyakarta yang berwarna biru. "Isinya beras organik yang sudah diberi serai, daun salam, pandan, dan minyak kelapa. Tinggal cemplungin," kata Helianti Hilman, pendiri PT Kampung Kearifan Indonesia, produsen Javara, kepada Tempo.

Masakan yang lebih dikenal dengan nasi biru ini menyimbolkan permintaan maaf dari pembuat ke pemberi. Kelir birunya berasal dari bunga telang (Clitoria ternatea). Berbagai bumbu di nasi biru, Helianti melanjutkan, diyakini bermanfaat bagi kesehatan. Misalnya, minyak kelapa untuk meningkatkan imunitas. "Bumbu-bumbunya juga menurunkan kadar gula pada nasi biru," ujar dia. Bahan pangan pokok lokal lain yang mereka sediakan adalah pati sagu Papua yang bisa menjadi pengganti terigu. "Penyajian mudah ini menjadi upaya kami agar pangan Nusantara lebih mendunia."

Sagu dari Papua dalam bentuk kemasan di Javara Culture Jakarta, Kemang, Jakarta, 22 Desember 2023. TEMPO/Jihan Ristiyanti

Kehadiran makanan pokok cepat saji melengkapi budaya memasak sat-set-sat-set. Sejak tiga dekade lalu, rak-rak supermarket menyediakan bumbu instan untuk berbagai hidangan. Dari opor, rendang, hingga soto. Yuznia, 25 tahun, merupakan penggemar masakan cepat saji. Ditemui di supermarket Grand Lucky di SCBD, Jakarta Selatan, kemarin, dia membeli bumbu nasi kuning instan. "Tinggal dicampurkan ke nasi yang sedang kita masak. Rasanya enak," katanya.

Sebagian orang yakin bahwa semua hal yang instan tidaklah sehat. Pada makanan, disebutkan kandungan gizinya menyusut akibat pengolahan. Namun keyakinan itu tidak sepenuhnya benar. Wahyu Kurnia, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, mengatakan secara umum tidak terjadi penurunan kandungan gizi akibat pengolahan makanan cepat saji. 

Menurut Wahyu, memang ada proses yang mengurangi kandungan gizi, yaitu anjloknya kadar vitamin B, vitamin E, serat, dan mineral dari padi setelah digiling menjadi beras. "Namun kandungan karbohidratnya tidak turun," kata dia. Sebaliknya, masakan dalam kemasan kerap mendapat bahan tambahan, seperti bunga telang pada nasi biru. "Itu bagus sebagai antioksidan dan anti-peradangan."

JIHAN RISTIYANTI
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Jihan Ristiyanti

Jihan Ristiyanti

Lulusan Universitas Islam Negeri Surabaya pada 2020 , mulai bergabung dengan Tempo pada 2022. Kini meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus