Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Chief Commercial Officer PT Pyridam Farma Tbk (Pyfa), Antes Eko Prasetio mengatakan timnya mulai fokus pada sektor consumer health alias kesehatan konsumen dan kecantikan pada 2025. Antes mengatakan hal itu dilakukannya untuk beradaptasi dengan pasar. "Dalam upaya menanggapi dinamika pasar yang sangat cepat, Pyfa dituntut untuk dapat dengan cepat berubah dan beradaptasi," katanya dalam keterangan pers 10 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: 6 Manfaat Buah Salak untuk Kesehatan, Salah Satunya Baik untuk Kulit
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Antes mengatakan ia memaksa timnya untuk melakukan inovasi baru melalui Pyfahealth dan Pyfabeauty. "Pyfa harus bisa mengakselerasi pengembangan kemampuan komersialnya di luar akar bisnisnya, produk resep, dengan menambah portofolio consumer healthcare dan beauty (kecantikan) yakni Pyfahealth dan Pyfabeauty," katanya.
Sebelumnya Pyfa unggul dan memiliki pangsa pasar yang cukup kuat pada resep obat. Perusahan itu pun akan fokus mengembangkan Pyfahealth, lini bisnis dari Pyfa yang berfokus pada produk-produk vitamin dan suplemen. Sementara itu, Pyfa juga memiliki bisnis unit yang telah diluncurkan 2024 yaitu Pyfabeauty, lini bisnis kecantikan dan yang bekerja sama dengan CNT Dream Korea, salah satu perusahaan original design manufacturer (ODM) kecantikan asal Korea Selatan.
Langkah itu diharapkan bisa memberikan manfaat lebih bagi masyarakat dan konsumen untuk meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia. "Langkah strategis ini merupakan strategi jangka menengah dan panjang Pyfa untuk memberikan solusi kesehatan holistik bagi masyarakat, sekaligus memperkuat daya saing perusahaan di industri yang semakin kompetitif," katanya melanjutkan.
Statistik Indonesia dari Permara Institue for Economic Research menyebutkan bahwa tren sektor kesehatan konsumen mengalami peningkatan sejak Pandemi COVID-19 melanda. Masyarakat menjadi lebih fokus pada pengobatan yang bersifat pencegahan.
Sementara itu untuk industri kecantikan, menurut Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza pada acara pembukaan pameran kecantikan pada bulan November 2024 di Jakarta mengatakan inudustri kosmetik naional meengalami pertumbuhan yang menjanjikan. "Dengan nilai pendapatan mencapai USD 8,09 miliar pada tahun 2023 dan diproyeksikan meningkat menjadi USD 9,17 miliar pada tahun 2024," katanya.