Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tren Wisata Gen Z, Budaya Lokal dan Berkelanjutan jadi Pilihan

Gen Z menghindari tempat-tempat wisata terkenal, lebih memilih tempat yang memberikan pengalaman lokal.

19 Februari 2025 | 12.00 WIB

Wisata alam Pusat rekreasi Masyarakat Sesaot di Desa Wisata Sesaot, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, 15 Januari 2025. ANTARA/Ahmad Subaidi
Perbesar
Wisata alam Pusat rekreasi Masyarakat Sesaot di Desa Wisata Sesaot, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, 15 Januari 2025. ANTARA/Ahmad Subaidi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ada perubahan tren perjalanan di kalangan pelancong generazi Z atau gen Z. Kelompok ini kini lebih tertarik mengunjungi destinasi dengan pengalaman lokal untuk merasakan budaya setempat daripada mengunjungi destinasi terkenal atau turistik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hal itu diungkapkan Co-founder dan Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa, dalam jumpa pers pada Selasa, 18 Februari 2025.

"Mereka (gen Z) lebih mengutamakan authentic experience di sana. Jadi mungkin bahasa kerennya itu adalah local immersion. Jadi justru mereka usahain untuk nggak pergi ke tempat-tempat yang sangat turistik," kata Gaery seperti dilansir dari Antara. 

Gen Z juga lebih memilih mengunjungi suatu tempat yang tidak terlalu ramai dikunjungi atau banyak diketahui.

"Karena memang yang dicari itu justru sesuatu yang unik, sesuatu yang nggak biasa gitu. Kalau makin orang nggak tahu itu rasanya makin keren, gitu kan," ujarnya.

Destinasi Coolcations

Gaery menambahkan, tempat-tempat coolcations juga kerap menjadi pilihan perjalanan. Menurut dia, itu adalah tempat-tempat yang keren, yang seolah-olah cool.

"Biasanya tempat ini bukan tempat yang turistik dan agak sedikit 'hidden gem'," ucapnya.

Melansir laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada Selasa, coolcations merupakan tren perjalanan yang berfokus untuk mengeksplor destinasi dengan suhu yang lebih sejuk dan pemandangan alam.

Lebih lanjut, dia menambahkan gen Z juga kerap memilih tempat wisata yang lebih sustainable atau ramah lingkungan. "Jadi of course tempat-tempat ini biasanya akan lebih populer untuk gen Z," ucapnya.

Wisata Berkelanjutan

Sebelumnya, platform perjalanan EaseMyTrip juga mengungkapkan tren pariwisata yang sama. Rikant Pittie, Co-Founder EaseMyTrip, mengungkapkan bahwa pelancong generasi milenial dan gen Z cenderung berbondong-bondong ke tempat wisata yang kurang dieksplor dan tidak biasa. Menurut dia, tren ini didorong oleh keinginan untuk mendapatkan pengalaman unik yang menawarkan hubungan yang lebih dalam dengan budaya, alam, dan masyarakat suatu wilayah, jauh dari tempat-tempat umum yang penuh sesak.

Wisata berkelanjutan juga semakin diminati, dengan semakin banyaknya wisatawan yang memilih akomodasi ramah lingkungan, memilih aktivitas berdampak rendah, dan mendukung ekonomi lokal.

"Pergeseran ini mencerminkan kesadaran yang lebih luas akan dampak lingkungan dan sosial dari pariwisata, serta komitmen untuk melestarikan keindahan alam dan warisan budaya dari destinasi yang mereka kunjungi," katanya, seperti dilansir dari Hindustan Times

ANTARA | HINDUSTAN TIMES 

Pilihan Editor: 6 Tempat Wisata yang Rusak karena Overtourism, dari Angkor Wat hingga Gua Kuno di Prancis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan bergabung dengan redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus