Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan Sanur, Bali, akan diresmikan pada 10 Juni 2025. Kawasan yang dikelola oleh InJourney Hospitality, anak perusahaan dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), itu menawarkan ragam fasilitas kebugaran, termasuk untuk melukat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Group Head of Marketing Injourney Destination Management Anie Tidara, mengayakan bahwa pusat wisata kesehatan ini nantinya mengusung wellness atau kebugaran. Lahan seluas 5,1 hektare disulap menjadi area hijau, lengkap dengan tempat melukat atau pembersihan diri khas Bali yang sedang digemari wisatawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“KEK Kesehatan Sanur akan diresmikan 10 Juni 2025 keseluruhannya karena ini kawasan, selain ada rumah sakit, ada hotelnya juga sudah beroperasi,” kata di di Denpasar, Rabu, 19 Februari 2025.
Pusat kesehatan ini juga akan dilengkapi dengan berbagai macam aktivitas kebugaran seperti yoga. Melukat masuk dalam daftar karena dianggap meningkatkan kebugaran dari dalam untuk menjaga mental.
"Kami ingin membuat kenyamanan untuk pasien dan keluarga, sehingga bisa pulih cepat,” ujar Anie.
Area Kebugaran Rampung 80 Persen
Khusus area kebugaran dengan dominasi pepohonan bak hutan itu saat ini telah rampung 80 persen. Terdapat berbagai jenis tanaman dari buah-buahan hingga tanaman langka. Jelang peresmian oleh Presiden Prabowo Subianto, area ini akan ditambahkan aliran air.
Sambil menunggu resmi dibuka, InJourney Hospitality berupaya mengenalkan KEK Sanur sebagai pusat pariwisata kesehatan dan kebugaran lewat aktivitas-aktivitas di hotel mereka.
Di hotel The Meru, sebagai langkah awal, mereka rutin membuka kegiatan yoga, mengenalkan upaya pengelolaan sampah yang baik, dan menekan jumlah makanan yang terbuang.
Hadirkan Dokter Ahli Internasional
Selain itu untuk menarik potensi 2 juta masyarakat Indonesia yang kerap berobat ke luar negeri agar memilih rumah sakit garapan Kementerian BUMN ini, pengelola mulai melakukan pemasaran bersama dokter-dokter ahli dunia yang ditarik bergabung.
Saat ini belum semua dari dokter-dokter tersebut tiba di Bali, namun nantinya dokter asing juga akan berbagi ilmunya dengan dokter lulusan dalam negeri sehingga terjadi pula pertukaran ilmu.
KEK Kesehatan Sanur juga akan memajukan bidan estetika yang sedang diminati turis internasional. Anie melihat bahwa penduduk kawasan Asia Pasifik kerap pergi ke Turki untuk mengambil perawatan rambut. Ia menganggap hal itu juga bisa dilakukan di Sanur, Bali.