Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Video Viral Anak Mandi Oli, Waspada Infeksi Mata Mengintai

Video viral yang memperlihatkan seorang anak mengguyur badannya dengan oli bekas tengah heboh di media sosial. Apa efek oli pada mata?

2 Mei 2018 | 13.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang anak laki-laki dihukum karena telah mencuri onderdil mobil di Sleman, Yogyakarta. (Facebook)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Video viral yang memperlihatkan seorang anak mengguyur badannya dengan oli bekas tengah heboh di media sosial. Peristiwa ini terjadi di Yogyakarta. Diketahui bahwa anak tersebut tertangkap mencuri onderdil saat sedang membetulkan sepedanya di bengkel. Pemilik bengkel menghukum sang anak dengan menyuruhnya ‘mandi’ menggunakan oli bekas.

Baca juga:
3 Hal yang Harus Dilakukan Pasca LASIK, Waspada Sinar Matahari
Mengapa Harus Melapisi Headphone dengan Tisu? Ini Kata Via Vallen
Hari Pendidikan Nasional: Anak Tak Aman di Sekolah? Ini Faktanya

Diberitakan kedua mata sang anak sempat mengalami kemerahan akibat kemungkinan terinfeksi oleh oli. Kondisi mata saat terkena bahan kimia, seperti oli, sangat mungkin untuk terinfeksi. “Kalau oli bekas itu ‘kan habis dipakai terus ya. Jadinya sudah teroksidasi. Kandungan radikal bebas dan zat kimia lainnya tinggi,” ungkap dokter spesialis mata, Zoraya Ariefia Feranthy, saat dihubungi TEMPO.CO pada 2 Mei 2018.
Ilustrasi Oli Meisn. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Langkah awal yang bisa diambil, lanjut Zoraya, adalah lakukan pemeriksaan. “Apa si anak mengguyur dengan air [setelah disiram oli]? Periksa juga bagian depan mata, seperti konjungtivanya, korneanya dan kelopak matanya.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian, lihat apakah kornea mata mengalami lecet atau erosi. Serta, periksa juga tingkat keasaman di mata setelah terpapar cairan kimiawi tersebut. Zoraya menjelaskan, tingkat asam atau basa yang tinggi dapat menyebabkan trauma kimiawi pada mata. “Karena itu harus distabilkan dengan air infus steril. Berikan air infus steril tersebut sampai kadar pH di mata netral,” ucap Zoraya.
Ilustrasi anak sakit. Shutterstock

Selanjutnya, pemeriksaan dillakukan dengan melihat kondisi mata melakui mikroskop. Jika setelah diperiksa bagian mata memiliki luka atau lecet, prevensi yang bisa diberikan adalah antibiotik. “Namanya bakteri yang mengenai mata. Kita bisa berikan artificial tears atau air mata buatan [untuk menurunkan tingkat infeksinya].”

Zoraya juga mengungkapkan, jika sang anak di dalam Video viral itu mengguyur badan dengan oli dalam keadaan mata tertutup rapat, hal tersebut kemungkinan bisa menghindari risiko infeksi atau iritasi. Namun, bukan berarti risiko infeksi akan hilang sama sekali. “Kalau matanya tertutup sekalipun namanya cairan bisa masuk dari sela-sela kelopak dan bulu mata. Risiko iritasi dan infeksi tetap ada,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus