Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.

10 Maret 2024 | 10.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Selain pantai yang indah dan tradisi yang unik, kuliner Bali juga menjadi incaran wisatawan. Salah satu yang menarik untuk dicoba adalah ketupat ala Bali di Warung Blayag Mek Sambru di Karangasem yang hadir sejak 1967. Warung kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.

Warung Blayag Mek Sambru dikenal sebagai tempat legendaris yang menjual blayag Bali khas Karangasem. Lokasi warung ini berada di rumah Mek Sambru di Pondokan, Jalan Lettu Alit Amlapura, Lingkungan Batanha I, Kelurahan Karangasem.

Blayag merupakan makanan khas Bali terbuat dari helaian janur yang digulung memanjang dan diisi beras untuk kemudian direbus hingga matang. Hidangan sejenis ketupat berbentuk lonjong ini biasa dinikmati dengan beragam lauk sebagai pelengkap, mulai dari be siap metokok berupa daging ayam rebus disertai sambal pemelecingan hingga aneka sajian berbahan dasar telur.

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)

Menerima Dua Sertifikat Nasional

Dilansir dari karangasemkab.go.id, dua sertifikat yang diterima Mek Sambru merupakan apresiasi dari Pemerintah Republik Indonesia berupa sertifikat penetapan blayag sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada 2021 oleh Kemendikbud Ristek dan Kekayaan Intelektual Komunal Pengetahuan Tradisional oleh Kemenhumkam pada 2023.

Usulan untuk menjadikan blayag jualan Mek Sambru sebagai WBTB memang sudah dilakukan sejak 2020. Proses pembuatan hingga aktivitas keseharian Mek Sambru dalam menjajakan blayag menjadi poin utama yang ditonjolkan di dalam video yang diambil oleh tim dokumentasi Disbud Karangasem. Video tersebut merupakan persyaratan WBTB yang akan diajukan kepada pemerintah. Dua sertifikat tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Karangasem I Gede Dana saat gelaran pameran dan hiburan perayaan Hari Jadi Kota Amlapura ke-383 pada 28 Juni 2023 lalu. Ketika menerima langsung sertifikat tersebut, Mek Sambru yang memiliki nama asli Ni Made Resti, sudah berusia 81 tahun.

Keunggulan Warung Blayag Mek Sambru

Selain karena resep blayag yang digunakan merupakan warisan turun-temurun, kekhasan jualan blayag milik Mek Sambru adalah kombinasi berbagai jenis lauk yang tersedia. Lauk dan sayur yang disajikan menggunakan racikan bumbu Bali khas daerah Karangasem, seperti pemakaian sambal pemelicingan, plalah, dan bumbu base gede. Racikan khas tersebut dipadukan dengan menu seperti be siap metoktok, sate ayam serapah mesanten kentel, tempe lalah yang dominan pedas-manis, tempe mesanten atau tempe dengan kuah santan, hingga aneka sayur urab atau urap yang dipadukan dengan kacang-saur. 

Selain itu, penyajiannya pun masih dilakukan secara tradisional. Nasi dimasak menggunakan kuskusan (anyaman bambu) sehingga bisa menambah rasa pulen dan gurih. Lokasi penjualan di pusat kota dengan memanfaatkan emperan toko menjadikannya sangat strategis dan memberi kesan merakyat yang dapat dijangkau oleh semua kalangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HANIN MARWAH NURKHOIRANI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus