Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Yakin Alergi Makanan? Intip Gejala-gejalanya

Makanan tertentu bisa menimbulkan reaksi alergi terhadap beberapa orang. Menurut penelitian, sebagain orang yang merasa alergi sesungguhnya tidak.

8 Januari 2019 | 17.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan tertentu kadang-kadang bisa menimbulkan reaksi alergi terhadap beberapa orang. Untuk sebagian orang, alergi bahkan bisa mengancam nyawa. Tapi ternyata reaksi tersebut banyak juga yang muncul karena kebetulan. Artinya, orang tersebut sesungguhnya tidak menderita alergi.

Baca juga: Gejala Mirip, Apa Bedanya Alergi dan Iritasi Kulit?

Hal itu diungkapkan dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat. Disebutkan, 1 dari 10 orang mengaku menderita alergi makanan, sementara hampir dua kali lipat jumlah itu yakin bahwa mereka alergi, tapi sesungguhnya tidak.

Reaksi alergi adalah respons sistem kekebalan terhadap pemicu yang dianggap sebagai ancaman. Bagi orang-orang tertentu, makan beberapa jenis makanan, kacang-kacangan, kerang, gandum atau susu, menimbulkan reaksi.

Ilustrasi makanan penyebab alergi (pixabay.com)

Para peneliti mensurvei lebih dari 40 ribu orang dewasa, sekitar 10 persen alergi terhadap satu atau lebih makanan. Namun, para peneliti juga menemukan bahwa 19 persen dari subyek melaporkan bahwa mereka alergi terhadap makanan tertentu, meskipun mereka tidak mengalami reaksi fisik yang biasanya menyertai alergi makanan. Benarkah mereka mengalami alergi?

Dalam kesimpulannya, para peneliti menyebutkan bahwa orang yang mendiagnosis diri sendiri sebagai alergi makanan tanpa berkonsultasi dengan profesional medis mungkin salah menafsirkan gejala mereka sebagai reaksi alergi. Hasil penelitian dimuat di jurnal JAMA Network Open.

“Dalam kasus-kasus itu, apa yang dialami individu dapat menjadi tanda intoleransi makanan ‘atau kondisi terkait makanan lainnya’ daripada respons alergi yang sebenarnya,” kata Ruchi Gupta, dokter anak dan profesor pediatri di Northwestern University Feinberg School of Medicine di Illinois, dalam pernyataan yang dikutip Live Science.

Alergi terhadap makanan tertentu bisa menimbulkan gejala seperti gatal-gatal, bengkak di hidung dan tenggorokan, sakit perut, dan mual. Dalam kasus yang ekstrem, alergi makanan dapat menyebabkan anafilaksis, yaitu keadaan syok disertai tekanan darah rendah dan saluran udara terbatas. Jika tidak diobati, kondisi itu bisa berakibat fatal.

Baca juga: Gadis ini Meninggal Karena Alergi Kacang

"Jika alergi makanan dikonfirmasi, memahami manajemennya juga penting, termasuk mengenali gejala anafilaksis dan bagaimana dan kapan menggunakan epinefrin," ujarnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


LIVE SCIENCE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus