Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Yang Perlu Diperhatikan dalam Penanganan Kanker Limfoma Hodgkin

Risiko terkena kanker Limfoma Hodgkin rentan pada usia 15-40 tahun atau di atas 55 tahun. Simak pesan dokter agar dapat penanganan maksimal.

15 Februari 2022 | 14.55 WIB

Ari Lasso, survivor kanker limfoma. Foto: Instagram Ari Lasso.
Perbesar
Ari Lasso, survivor kanker limfoma. Foto: Instagram Ari Lasso.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker kelenjar getah bening atau limfoma menyerang sel darah putih yang merupakan sistem kekebalan tubuh. Kanker yang menyerang getah bening terbagi dua, yakni Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin, dengan perbedaan terletak pada sudut patologinya. Risiko terkena kanker Limfoma Hodgkin rentan pada usia 15-40 tahun atau di atas 55 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Konsultan hematologi dan onkologi medik dr. Ronald Alexander Hukom menjelaskan kanker Limfoma Hodgkin memiliki harapan sembuh yang tinggi. Namun, perlu ketelitian dalam penanganan sehingga pasien mendapatkan hasil pengobatan terbaik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Harus diingat, walau lebih mudah disembuhkan dibandingkan kanker lain, masalah diagnosis tepat, fasilitas pemeriksaan biopsi, fasilitas radiologi, dan pilihan kombinasi dan dosis obat harus diperhatikan baik," kata Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) Jakarta itu.

Dokter di divisi Hematologi Onkologi Medik di RS Kanker Dharmais itu mengatakan di tempatnya bekerja kerap ada kasus di mana pasien yang dirujuk dari tempat lain ternyata mendapat kombinasi dan dosis obat yang tidak tepat.

"Hasil yang harusnya lebih baik ternyata tidak bisa dicapai," ujarnya.

Dia mengingatkan, meski dapat disembuhkan, perawatan untuk mengendalikan kanker Limfoma Hodgkin tetap sangat menantang. Untuk mencapai harapan hidup tinggi perlu adanya pengobatan inovatif dengan akses yang mudah agar tercapai hasil optimal.

Ronald menegaskan pentingnya keadilan dalam kesehatan, yakni ketika setiap orang bisa mengakses fasilitas kesehatan tanpa halangan atau batasan akibat status sosial. Dia menjelaskan dalam pelayanan kesehatan, ketidaksamaan mengacu pada distribusi sumber daya manusia yang tak merata. Sementara ketidakadilan artinya ada perbedaan yang sebetulnya bisa dihindari dalam pelayanan. Semua lapisan masyarakat diharapkan punya kesadaran atas pentingnya keadilan dalam perawatan kanker.

"Kesenjangan mempengaruhi semua orang, termasuk Anda dan orang yang Anda cintai. Hambatan ini bukan sesuatu yang kaku dan permanen, mereka dapat diubah," katanya.

Upaya mengurangi ketidakadilan bisa dimulai dengan memberikan edukasi publik tentang pencegahan kanker, melengkapi tenaga kesehatan dengan kemampuan dan pengetahuan mencakup bagaimana ketidakadilan mempengaruhi pelayanan kanker. Kemudian, penting juga memperkuat pelayanan kesehatan primer serta mengatasi faktor ekonomi dan sosial yang secara negatif dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan lewat kebijakan dan program.

Di Amerika Serikat dan Australia, angka harapan hidup kanker bisa mencapai 90 persen. Sementara di Asia, misalnya Malaysia dan Thailand, angkanya masih 60-65 persen.

"Harusnya dengan semakin tinggi kesadaran, angka ini bisa diperbaiki bersama," tambahnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus