Yunani Punya Aturan Baru untuk Pantai setelah Penduduk Lokal Protes

TEMPO.CO, Jakarta - Pantai-pantai indah di Yunani menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia. Namun, banyaknya turis juga ternyata berdampak buruk pada keindahan pantai tersebut. Hotel dan restoran berebut mengklaim sebagian besar wilayah pantai sehingga hanya sisa sedikit saja untuk umum.

Pantai umum pun sesak. Kursi berjemur yang memenuhi pantai Yunani menyebabkan penduduk setempat protes pada tahun lalu. Protes mereka akhirnya didengarkan. Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengumumkan aturan baru untuk berlibur di pantai-pantai negara tersebut. Peraturan ini dirancang untuk membuat pantai lebih teratur dan adil untuk wisatawan maupun penduduk setempat mulai musim semi ini.

Salah satu aturannya adalah 70 persen pantai harus bebas dari kursi berjemur untuk mencegah kepadatan berlebih. Di kawasan yang dilindungi, proporsi ini harus mencapai 85 persen, dan di kawasan yang sensitif secara ekologis, kursi berjemur akan dilarang sepenuhnya. Selain itu, jarak antara kursi berjemur dengan garis pantai minimal empat meter supaya memudahkan akses ke laut bagi semua orang.

Meskipun peraturan ini diterapkan untuk membantu membatasi dominasi bisnis tepi pantai, alokasi konsesi di pantai akan diberikan melalui lelang online. Untuk memastikan semua orang mengikuti aturan, pantai-pantai diduga akan dipantau oleh drone.

Pantai Terbaik Yunani

Yunani mempunyai garis pantai yang paling indah di dunia, jadi sudah saatnya alam mereka mendapatkan perlindungan. Dua di antara pantai indah itu masuk dalam daftar pantai terbaik 2023 versi TimeOut, yakni Shipwreck Beach di Zakynthos dan Elafonisi di Kreta.

Zakynthos sering jadi tempat pesta wisatawan. Tapi kebanyakan dari mereka datang desa resor Laganas. Padahal di sana juga ada salah satu pantai terindah di dunia, Shipwreck Beach. Hanya dapat diakses dengan perahu, Shipwreck memiliki tebing putih, perairan biru kehijauan, dan Taman Laut Zakynthos.