Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cirebon - PT Kereta Api Indonesia atau KAI Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon petakan 10 titik rawan bencana di sepanjang rel kereta di wilayah mereka. Pemetaan dilakukan untuk meminimalisasi potensi bahaya akibat bencana di musim penghujan yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, mengatakan bahwa dari hasil pemetaan yang dilakukan, ada 10 titik daerah pemantauan khusus lokasi potensi banjir di 6 titik dan lokasi kontur tanah labil di 4 titik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada pun 6 titik lokasi potensi banjir tersebar di KM 187+600 s.d 187+800 antara Stasiun Tanjung – Losari, KM 206+000 s.d 208+000 antara Stasiun Babakan – Waruduwur, KM 220 +700 sampai dengan KM 220+800 antara Stasiun Cirebon Prujakan – Waruduwur, KM 161+600 sampai dengan 161+700 antara Stasiun Brebes – Tanjung, KM 243+200 s.d 243+600 antara Stasiun Sindanglaut – Ciledug dan KM 252+500 s.d KM 252+800 antara Stasiun Ciledug - Ketanggungan.
Sedangkan 4 titik lokasi daerah pantauan khusus kontur tanah labil tersebar di KM 149+600 - 152+200 jalur hulu antara Stasiun Cilegeh – Kadokangabus, KM 175+100 – 175+700 jalur hulu antara Stasiun Telagasari – Jatibarang, KM 146+600 – 152+500 jalur hilir antara Stasiun Kadokangabus – Cilegeh, KM 175+100 – 175+600 Jalur Hilir antara Stasiun Telagasari – Jatibarang.
“Untuk mengantisipasi banjir dan ambles di lokasi pemantauan khusus tersebut, kami menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 17 titik,” tutur Muhibbuddin, Rabu, 18 Maret 2025.
Lokasi Alat Material Untuk Siaga
AMUS merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, diantaranya bantalan rel dan batu balas. Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan. Lokasi penempatan AMUS yaitu di Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom. “Kami juga menerjunkan petugas dari Daop 3 Cirebon untuk melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana, dan menambah Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) ekstra,” tutur Muhibbuddin.
Masa angkutan Lebaran 2025 berlangsung selama 22 hari, mulai 21 Maret 2024 sampai 11 April 2025.