10 Operator Tur Kelas Dunia untuk Menjelajahi Rimba Liar Afrika

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelajahi rimba liar Afrika berupa stepa dan hutan selalu menjadi destinasi wisata menarik, bagi penikmat wisata minat khusus. Taman-taman safari di taman nasional mereka, menjanjikan kehidupan liar di mana para predator berkompetisi untuk bertakhan hidup.

Wisata petualangan di alam liar Afrika memang berbahaya. Mara bahaya ini lalu jadi bisnis yang menggiurkan bagi operator perjalanan. Pasalnya, berwisata di Afrika, membutuhkan jadwal perjalanan bebas stress – karena medan dan infrastruktur yang sulit, lalu transportasi, akomodasi, hingga target petualangan.

Menukil Travel and Leisure, majalah pariwisata terkemuka itu menggelar survei kepada ribuan pembacanya. Mereka menilai operator tur berdasarkan staf dan pemandu mereka, rencana perjalanan dan tujuan, kegiatan, akomodasi, makanan, dan berbagai faktor yang mempengaruhi nilai keseluruhan.

Survei tahunan ini memeringkat 10 operator tur taman safari Afrika. Hasilnya, di urutan ketiga, ada Micato Safaris. Perusahaan ini didirikan oleh keluarga Pinto yang berbasis di Kenya pada tahun 1966. Mereka menerapkan standar keamanan dan keselamatan serta kenyamanan yang tinggi.

Seorang responden mencatat menyebut perjalanan dengan Micato Safaris selalu melebihi harapan, baik di Kenya dan Tanzania. Di nomor dua, hadir Roar Afrika yang selalu konsisten. Dua tahun berturut-turut operator ini berada di nomor dua. Pendirinya, Deborah Calmeyer, dibesarkan di sebuah pertanian di Zimbabwe, dan ia menerapkan pengetahuannya yang luas, ketika mengatur perjalanan ke Botswana, Uganda, hingga Namibia.