Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

4 Perilaku Buruk yang Sering Dilakukan Penumpang Pesawat Terbang

Salah satunya adalah kebiasaan yang sering dilakukan pria, yang membuat ruang kursi pesawat lebih semit

9 Desember 2024 | 22.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik antar penumpang sering dialami saat bepergian menggunakan pesawat terbang kadang. Baik itu tentang merebahkan kursi pesawat, berbagi sandaran tangan hingga memanfaatkan ruang di kursi yang kosong. Selain sampai tujuan dengan selama dan tepat waktu, penumpang diharapkan saling menjaga kondisi agar tetap nyaman dan aman selama perjalanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pramugari Cher Killough mengaku sering menghadapi penumpang yang mengganggu. Salah satu hal yang membuatnya sangat jengkel adalah kebiasaan yang sering dilakukan para proa. Melalui unggahan video di TikTok, pramugari maskapai yang berkantor di Dallas itu, membagikan daftar hal-hal yang tidak boleh dilakukan di dalam pesawat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Manspreading

Istilah manspreading merujuk pada istilah kebiasan duduk laki-laki dengan lutut yang terbuka sangat lebar, sehingga memakan ruang yang lebih banyak melebihi kursinya. Hal ini tentu sangat menggangggu, apalagi mereka melakukannya saat duduk di kursi pesawat bagian tengah. Kedua penumpang lainnya di dekat jendela dan lorong tentu akan sangat terganggu.

"Saya pernah menjadi penumpang, dan mengalaminya berkali-kali, di mana pria akan melebarkan lutut mereka hingga ke bagian kursi saya atau kursi orang di sisi yang lain. Hal itu tidak dapat diterima, " kata Cher, seperti dilansir dari Metro. Dia menambahkan  sering kali penumpang yang bertubuh pendek yang melakukan hal tetsebut. 

Pengguna TikTok ikut berkomentar dalam ungggahanya itu. "Saat pria itu manspreading dengah, aku membuat diriku sebesar mungkin sampai mereka mengerti maksudnya," kata Caroline. 

Hal serupa juga dirasakan penguna lainnya. Selama penerbangan 12 jam, pria di sebelahnya merentangkan kedua kaki begitu lebar. Hingga menutupi tempat duduknya dan sebagian besar tempat duduk saya, dan sikunya terus menekan tulang rusuk saya," ujar Jess. 

Jacqueline Whitmore, mantan pramugari dan pakar etiket yang berbasis di Mount Dora, Florida, mengatakan cara terbaik saat seseorang mengganggu ruang pribadi di pesawat, ada;ah dengan menangani situasi tersebut secara langsung dan diplomatis.”

 “Anda selalu dapat meletakkan barang-barang pribadi Anda di dekat kaki pelaku dan berkata, 'Permisi.' Ini akan membuat orang tersebut tahu (secara tidak langsung) bahwa mereka sedang menyerbu tempat Anda,” katanya kepada Fox News.

2. Pakai parfum menyengat 

Selain masalah kebiasaan duduk, etika penerbangan berikutnya adalah mengenakan parfum yang beraroma kuat. Menurut cher, hal tersebut harusnya dilarang. Menurutnya, suasana dan kondisi di dalam pesawat kadang membuat orang mual. Kalau ditambah wewanggain yang kuat tentu akan memperburuk keadaan. Tapi, Cher menenankan memakai parfum dalam batas wajar lebih baik dari pada bau badan

3. Alas kaki

Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah tidak memakai alas kaki selama di kabin. Cher mengatakan tak memakai alas kaki selama di kabin, berbahaya dan mengancam masalah kesehatan. Dia kerap melihat  orang menggunakan toilet dalam pesawat dengan jari kaki terbuka. Hal tersebut tentu kurang higienis. termasuk  memakai kaus kaki saat ke kamar mandi. Ini artinya selama sisa perjalanan, kaus kaki basah dan kemungkinan terkena air urin. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus