Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

5 Hal yang Memicu Kecemasan di Pesawat Menurut Studi

Survei ini juga menentukan maskapai penerbangan yang dianggap terbaik bagi penumpang yang gugup atau merasa cemas di pesawat.

30 Maret 2025 | 09.00 WIB

Ilustrasi penumpang pesawat. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi penumpang pesawat. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat masih menjadi moda transportasi paling aman menurut International Air Transport Association atau IATA maupun National Safety Council Amerika Serikat. Namun, bagi sebagian orang, bepergian dengan pesawat bisa bikin stres, meskipun sudah terbiasa melakukannya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Situs web penyimpanan bagasi Bounce.com baru-baru ini melakukan survei terhadap lebih dari 2.000 penumpang tentang hal-hal yang membuat gelisah atau tidak nyaman selama penerbangan. Survei ini juga menentukan maskapai penerbangan yang dianggap terbaik bagi penumpang yang gugup atau merasa cemas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dilansir dari The Independent, daftar tersebut dibuat dan diberi peringkat berdasarkan berapa banyak penumpang yang menganggap suatu pengalaman yang membuat "gelisah" atau "tidak nyaman." Lebih dari separuh responden survei (51,60 persen) mengatakan bahwa teriakan anak-anak berkontribusi terhadap kecemasan mereka saat terbang. Faktor tertinggi berikutnya adalah turbulensi sebesar 51,50 persen.

Faktor tertinggi ketiga adalah orang-orang yang berisik di sekitar sebesar 46,70 persen, sedangkan faktor tertinggi keempat terkait dengan penundaan sebesar 40,30 persen. Faktor kelima adalah toilet yang bau sebesar 39,80 persen.

Faktor lain yang menyebabkan kecemasan penerbangan meliputi: Awak kabin yang tidak ramah, lorong yang terlalu padat, tempat duduk yang dialokasikan secara acak, kabin yang terlalu panas atau terlalu dingin, antrean toilet, terlalu banyak sajian alkohol, awak kabin yang agresif mencoba menjual barang, dan makanan yang berbau menyengat.

Singapore Airlines Paling Bebas Stres 

Bounce.com juga menggunakan data survei untuk menentukan fitur maskapai mana yang paling disukai karena membuat penumpang merasa paling tidak "gelisah atau tidak nyaman". Survei membandingkan beberapa maskapai besar menggunakan faktor-faktor yang telahd didaftar, dengan memberi masing-masing "skor bebas stres" dari skala satu hingga 1 hingga 10.

Maskapai penerbangan terbaik untuk penumpang yang cemas adalah Singapore Airlines dengan skor bebas stres 8,94 dari 10. Menurut survei Bounce, kursi ekonomi maskapai yang lebar untuk memberi penumpang lebih banyak ruang untuk tidur atau bersantai pada penerbangan yang lebih lama. Maskapai ini juga menawarkan daftar putar meditasi dalam penerbangan bagi orang-orang untuk mengalihkan pikiran mereka dari situasi yang memicu kecemasan di sekitar mereka.

Korean Air memperoleh skor bebas stres sebesar 8,82 dan Cathay Pacific memperoleh skor bebas stres sebesar 8,57.

Agar Penumpang Tidak Gugup

Beberapa maskapai penerbangan, seperti British Airways, telah menawarkan kursus khusus untuk terbang dengan percaya diri bagi penumpang yang gugup. Penumpang diajarkan cara kerja pesawat dan teknik lain yang bisa membuat mereka tetap tenang selama penerbangan.

Misalnya, pilot British Airways Kapten Steve Allright sebelumnya mengatakan kepada The Independent bahwa banyak penumpang yang gugup tidak mengerti bagaimana pesawat dapat tetap berada di udara. Ia pun mengingatkan mereka yang mengikuti kursus ini bahwa pesawat yang terbang pada ketinggian 30.000 kaki dapat meluncur sejauh 100 mil, bahkan jika semua mesinnya rusak.

Allright juga mencatat turbulensi dapat disebabkan oleh alam dan sepenuhnya aman karena pesawat dibuat untuk menahan turbulensi yang paling parah sekalipun. "Jika Anda mengenakan sabuk pengaman, Anda selalu aman," kata dia, menegaskan.

Saran lain bagi penumpang yang gugup adalah berbicara dengan awak kabin saat menaiki pesawat. Ini termasuk mengajukan pertanyaan jika tidak yakin tentang apa yang terjadi dalam penerbangan.

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan menjadi anggota redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus