Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi yang memiliki keluarga multigenerasi tentu akan menyenangkan jika bisa liburan bersama. Namun liburan keluarga multigenerasi membutuhkan perencanaan hingga koordinasi yang cermat. Ini agar dapat mengakomodasi kebutuhan semua orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu perencanaan awal, penganggaran, dan komunikasi terbuka sangat penting. Ini agar semua orang terhubung dan mendapatkan pengalaman yang berkesan dari liburan. Kuncinya adalah memilih destinasi dan aktivitas yang menarik bagi segala usia, dengan tetap mengutamakan keselamatan dan fleksibilitas. Dilansir dari laman Times of India, berikut ini beberapa tips merencanakan liburan keluarga multigenerasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Merencanakan liburan lebih awal
Salah satu langkah terpenting dalam merencanakan liburan keluarga yang baik setidaknya enam bulan sebelum tanggal dimulainya liburan. Dengan begitu, akan memiliki waktu yang cukup untuk mengoordinasikan jadwal semua orang, terutama saat mengatur banyak cuti kerja dan libur sekolah.
Tak hanya itu perencanaan awal juga akan memungkinkan untuk meneliti dan memilih destinasi yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan semua orang. Tentunya akan bisa mendapatkan penawaran penerbangan terbaik, penawaran akomodasi, dan diskon aktivitas.
2. Tetapkan anggaran yang realistis
Perjalanan multigenerasi dapat dengan mudah menghabiskan banyak biaya jika tidak dianggarkan dengan bijak. Jadi, hal ini harus ditetapkan jauh sebelum perjalanan. Setelah anggaran ditetapkan, patuhi anggaran tersebut. Ini akan menentukan pilihan mengenai penginapan, makan, dan aktivitas.
Termasuk siapa yang membayar untuk apa. Mungkin ada yang membagi pembayaran setengah-setengah, atau mungkin bergantian membayar makanan atau aktivitas.
3. Merencanakan kegiatan untuk segala usia
Salah satu tantangan liburan multigenerasi adalah mencoba menyeimbangkan preferensi semua orang, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa yang lebih tua. Saat mulai merencanakan aktivitas, pikirkan hal-hal yang dapat dinikmati semua orang sebagai sebuah keluarga.
Misalnya untuk aktivitas semua usia, bisa merencanakan wisata di pantai, jalan-jalan di alam, atau wisata budaya. Sedangkan untuk anak-anak yang lebih kecil, pilihlah lokasi yang memiliki atraksi yang cocok untuk anak-anak. Sementara anggota keluarga yang lebih tua mungkin menikmati aktivitas yang lebih santai atau berbudaya.
4. Mempertahankan fleksibilitas
Fleksibilitas saat bepergian dengan beberapa generasi tentu akan berbeda. Sebab, kadang tidak semua yang direncanakan akan menarik bagi semua orang. Hal ini seharusnya tidak menimbulkan masalah, dan mulai belajar berkompromi.
Misalnya ada yang ingin menghabiskan sepanjang hari di hotel, sementara yang lain ingin mengunjungi destinasi lain, dan kembali bersama untuk makan malan atau aktivitas lainnya. Dengan begitu, akan mengurangi tingkat stres dan membuat pengalaman lebih menyenangkan bagi semua orang.
5. Mendiskusikan ekspektasi
Seperti disebutkan sebelumnya, kunci liburan keluarga adalah komunikasi. Seseorang perlu menentukan waktu sebelum perjalanan ketika setiap anggota keluarga dapat mengungkapkan apa yang ingin mereka lihat dan apa yang mereka harapkan dalam liburan tersebut.
Mungkin ada yang ingin lebih banyak waktu relaksasi, sementara yang lain menginginkan rencana perjalanan yang lebih padat. Dengan memahami apa yang diinginkan semua orang dari perjalanan dapat membantu membuat rencana perjalanan seimbang, sesuai selera yang berbeda.
Pilihan editor: Liburan Keluarga Diprediksi Jadi Tren Perjalanan 2025