Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia yang kaya dengan alam juga tidak luput dari kegiatan pertambangan. Sektor ini menjadi salah satu penyumbang devisa negara. Eksploitasi ini bisa menimbulkan dampak kerusakan terhadap alam.
Namun ada pula sisa pertambangan yang dijaga kelestariannya dan dibuat jadi tempat yang menarik. Beberapa destinasi wisata yang hits ini dulunya adalah lokasi pertambangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Danau Kaolin Belitung
Selain karena keindahan alamnya, ternyata kehadiran tambang kaolin turut membuat Belitung menjadi terkenal. Kaolin adalah sebuah mineral yang digunakan sebagai bahan baku industri seperti kosmetik dan pasta gigi.
Danau Biru Kaolin di Tanjung Pinang terhampar luas di pinggir jalan Air Raya. "Orang biasanya ngambil momen buat foto-foto. Orang biasanya sekalian lewat mengambil foto terus jalan lagi. Di sana kan panas," tutur salah satu warga, Armedian.
Akses menuju lokasi wisata Danau Biru Kaolin dan tambang di Air Raya ini terbilang mudah. Para pengunjung dapat menjangkaunya hanya dalam 10 menit dari Bandara H.A.S. Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung. Namun, fasilitas angkutan umum menuju ke sana masih minim, sehingga disarankan untuk menyewa mobil.
Kondisi jalan ke lokasi wisata terbilang bagus, sudah beraspal dan mulus. Lalu lintas di pusat kota juga terbilang lancar lantaran kepadatan masyarakat di Kabupaten Belitung ini masih terbilang lengang.
2. Brown Canyon, Semarang
Bekas tambang pasir dan batuan ini menjadi buruan penggila fotografi. Di Brown Canyon, aksi berfoto ria dengan latar belakang bukit berpalung menjadi agenda utama pemburu tempat-tempat unik. Mereka sekaligus bisa ikut merasakan sensasi panorama alam layaknya di Grand Canyon di Coloradao, Amerika Serikat.
Brown Canyon terletak di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Dari pusat kota, jaraknya sekitar 15 kilometer ke arah tenggara.
Lokasi ini terbentuk dari aktivitas tambang selama 10 tahun yang kini masih aktif beroperasi. Suguhan utamanya adalah panorama tebing-tebing dari bekas pertambangan yang membiaskan warna unik karena terpapar sinar matahari.
Pada sore hari, langit kota Semarang, yang tadinya cerah, akan mulai membiru. Ini menjadikan warna tebing yang kecokelatan berpadu kontras dengan keteduhan langit. Lalu, ketika matahari mulai mencari tempat persembunyiannya, hamparan langit perlahan berubah menjadi jingga.
Meski begitu, karena terletak di kawasan pertambangan, Anda harus tetap berhati-hati. Sebab, berbagai macam truk pembawa pasir dan bebatuan kerap hilir mudik di kawasan tersebut.
3. Bukit Jamur, Gresik
Tempat ini juga Instagramable. Sisa pertambangan kapur di Gresik ini disebut Bukit Jamur karena ada banyak bekas galian yang membentuk bebatuan seperti jamur raksasa.
Tempat wisata ini terkenal karena ada pengunjung yang mengunggahnya ke media sosial. Bukit Jamur berada di Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik.
4. Telaga Ngipik, Gresik
Masih di Gresik, ada Telaga Ngipik yang juga dikenal dengan nama Taman Wisata Giri Wana Tirta. Destinasi wisata di Kecamatan Kebomas ini mudah dijangkau karena terletak di kawasan Kota Gresik, tepatnya di sekitar pabrik pupuk PT. Petrokimia dan Kawasan Industri Gresik.
Akses menuju tempat wisata ini juga mudah karena bisa dijangkau lewat jalan tol. Udaranya terasa sejuk karena dinaungi pepohonan yang rimbun di sekeliling telaga. Semula Telaga Ngipik adalah area pertambangan yang dieksploitasi PT. Semen Gresik. Seusai eksplorasi, tanah galian seluas sekitar 1.500 meter persegi dengan kedalaman 7 meter itu diisi air dan dikelola menjadi tempat wisata.
Pengelola wahana wisata itu juga membangun berbagai fasilitas, seperti arena bermain anak dan tempat untuk bersantai. Fasilitas lainnya berupa perahu motor, mobil baterai, dan sepeda air. Pengelola juga membangun sarana penunjang lain, yakni warung-warung makanan dan pasar mini.
Daya tarik Telaga Ngipik makin meningkat setelah pada 2004 Komite Olahraga Nasional Indonesia Jawa Timur ikut memanfaatkan telaga itu sebagai pusat latihan ski air dan membangun sarananya. Bagi yang memiliki hobi memancing, Telaga Ngipik juga menjadi tempat yang mengasyikkan. Uniknya, memancing di Telaga Ngipik tidak membutuhkan umpan. Konon, dalam telaga itu terdapat banyak sekali ikan mujair.
5. Danau Blingoh, Jepara
Danau Blingoh berlokasi di Desa Blingoh, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara. Danau ini adalah salah satu bukti bahwa alam pun bisa beradaptasi. Dari kerusakan akibat penambangan menjadi sebuah tempat indah dengan daya tarik yang istimewa. Keindahan dari danau ini adalah airnya berwarna hijau toska.
6. Lubang Tambang, Sawahlunto
Pada era kolonial, Sawahlunto di Sumatera Barat, memang terkenal sebagai kota penghasil batubara. Untuk melakukan penambangan batubara itu, dibangun terowongan bawah tanah yang difungsikan antara tahun 1898 sampai 1932.
Sekarang terowongan ini sudah berubah fungsi dan direnovasi dan menjadi salah satu objek wisata andalan kota ini.
Menyusuri terowongan sepanjang 185 meter ini memang menyenangkan. Di sepanjang terowongan kalian akan diajak untuk menikmati petualangan seru menengok ke masa lalu lewat dinding-dinding batubara di sepanjang lorongnya. Kalau masih kurang, kalian juga bisa mampir ke Museum Gudang Ransum yang menampilkan foto-foto suasana penambangan pada zaman dulu.
7. Danau Biru Loa Bakung, Samarinda
Kota Samarinda juga punya danau biru yang keren. Namanya Danau Biru Loa Bakung atau dikenal juga dengan Danau Cermin. Tempat wisata ini berada di Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur. Danau ini adalah lubang bekas penambangan batubara yang kini telah menjelma menjadi danau yang indah.
TEMPO | BERBAGAI SUMBER
Artikel Lain: 7 Ajang Wisata Sepeda yang Menantang di Tahun 2018