Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Puncak Gunung Merapi Terus Diguyur Hujan, Wisatawan dan Masyarakat Diminta Waspada

Intensitas hujan di Gunung Merapi itu turut berdampak pada bertambahnya aliran air di sungai-sungai yang berhulu di gunung itu

23 Februari 2025 | 23.04 WIB

Wisatawan menaiki jip Lava Tour di kawasan Kaliurang Gunung Merapi Sleman yang berkabut usai diguyur hujan deras, Februari 2025. Tempo/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Wisatawan menaiki jip Lava Tour di kawasan Kaliurang Gunung Merapi Sleman yang berkabut usai diguyur hujan deras, Februari 2025. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan puncak Gunung Merapi dilaporkan terus diguyur hujan dalam sepekan terakhir. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta mencatat selama periode 14-20 Februari 2025, intensitas hujan turut berdampak pada bertambahnya aliran air di sungai-sungai yang berhulu di gunung itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Wisatawan dan masyarakat pun diminta waspada mengingat penambahan aliran sungai hulu gunung itu bisa berubah menjadi banjir lahar dingin yang berbahaya. "Periode sepekan terakhir, terutama pada 15 Februari 2025, sempat terjadi penambahan aliran di Kali Kuning dan Kali Gendol," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso, Sabtu 22 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Penambahan aliran itu diduga dipicu terjadinya hujan intens yang teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan. Dengan curah hujan sebesar 39 milimeter per jam selama 40 menit.

BPPTKG Yogyakarta membeberkan, banjir lahar dingin bukan satu-satunya potensi bahaya dari Gunung Merapi yang masih berstatus level III atau Siaga itu. Sebab erupsi juga masih terjadi dengan aktivitas vulkanik masih cukup tinggi berupa erupsi efusif.

Pada pekan ini, guguran lava dari Merapi teramati terjadi sebanyak 64 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) sejauh maksimal 1.900 meter, 17 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh maksimal 1.700 meter dan 57 kali ke arah barat atau hulu Kali Sat/Putih sejauh maksimal 1.900 meter.

Berdasarkan analisis foto udara, kubah barat daya Merapi juga mengalami penambahan volume sebesar 3.546.200 meter kubik. Sedangkan untuk volume kubah tengah terukur tetap yaitu sebesar 2.360.700 meter kubik.

"Data pemantauan menunjukkan suplai magma Gunung Merapi saat ini masih terus berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," ujar dia.

Adapun Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD  Kota Yogyakarta Nur Hidayat menyatakan untuk menghadapi potensi banjir dan juga banjir lahar dingin di sungai sungai Kota Yogyakarta pada puncak penghujan Februari ini, pihaknya telah melakukan uji coba perangkat baru Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini banjir.

"Ada sembilan perangkat EWS yang selesai kami ujicoba di tiga sungai terbesar Kota Yogyakarta yakni Sungai Code, Sungai Winongo, dan Sungai Gajang Wong," kata dia.

Untuk Sungai Code, alat itu dipasang di Kampung Gampingan, Serangan, dan Suryowijayan yang pemukimannya dilalui sungai itu. Sedangkan di Sungai Winongo, alat itu dipasangkan di Kampung Ledok Tukangan, Jagalan Beji, dan Mulyorejo. Sementara untuk Sungai Gajah Wong, alat serupa dipasang di Kampung Gendeng, Balirejo, dan Tegalgendu. 

"EWS ini sangat penting sebagai alat peringatan dini guna meningkatkan kesiapsiagaan warga yang tinggal di bantaran. Semua perangkat ini sistemnya otomatis, begitu mendeteksi kenaikan aliran di atas ambang batas aman, maka langsung bekerja memberikan sinyal penanda bahaya," kata Nur yang menyebut total di Kota Yogya telah terpasang 26 EWS. 

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus