Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Mataram kini punya tempat rekreasi baru. Namnya Taman Bako atau penduduk sekitar menyebutnya dengan bawak kokok. Wali Kota Mataram, Ahyar Abduh mengatakan dalam bahasa Suku Sasak, bawak kokok berarti bawah kali. Sebab, Taman Bako memang terletak di sepanjang aliran sungai di Sukaraja Timur, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahyar Abduh mengatakan pembangunan Taman Bako tersebut merupakan bagian dari program penataan kawasan kumuh di Daerah Aliran Sungai Jangkuk. Nilai proyeknya lebih dari Rp 9,1 miliar. "Sekarang proses pembangunannya sudah mencapai 95 persen dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Ahyar Abduhpada Jumat, 16 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masyarakat dapat memanfaatkan area di Taman Bako atau Bawak Kokok ini untuk berbagai kegiatan, seperti seni hiburan, rekreasi, dan edukasi. Di sana terdapat fasilitas bermain anak, jembatan penyeberangan, dan lapak kuliner untuk pedagang. "Saya berharap masyarakat turut menjaga dan memelihara taman ini," katanya.
Pemerntah Kota Mataram membangun Taman Bako atau bawak kokok sebagai tempat rekreasi masyarakat. Dok.Pemkot Mataram
Ahyar Abduh yang menjabat sebagai wali kota Mataram selama dua periode ini menambahkan, dengan rampungnya pembangunan Taman Bako dan penataan daerah aliran sungai tersebut, maka janjinya saat kampanye dulu telah tunai. "Maka selesai sudah janji saya," katanya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Kemal Islam menambahkan, pembangunan Taman Bako akan tuntas pada November 2020. Untuk pengawasan sementara, pemerintah Kota Mataram akan menampatkan tiga petugas untuk mengawasi Taman Bako.