Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Usai hari pertama penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 pada Rabu, 9 Mei lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak para pemimpin negara ASEAN dan pendamping untuk naik kapal phinisi di perairan Labuan Bajo. Tak sekadar untuk menikmati panorama indah kota matahari terbenam, ternyata ada makna di balik kegiatan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi menilai suasana saat ia mengajak para pemimpin negara ASEAN berlayar menggunakan kapal phinisi identik dengan karakter yang menggambarkan organisasi kerja sama regional kawasan tersebut, yakni rileks dan penuh kekeluargaan. Aktivitas di atas kapal phinisi itu juga mewakili harapan Indonesia selaku pemegang Keketuaan ASEAN 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Indonesia ingin melihat ASEAN kuat, mampu menghadapi tantangan, tanggap terhadap dinamika, dan tetap memegang peranan sentral di kawasan," kata Jokowi dalam keterangannya, Kamis, 11 Mei 2023.
Karena itu, ia mengaku sengaja mengajak para pemimpin negara ASEAN untuk pelesir di atas kapal phinisi demi menciptakan kembali suasana rileks dan kekeluargaan. "Karena memang ASEAN ini satu keluarga. Ikatannya sangat kuat, kesatuannya sangat penting, untuk berlayar menuju tujuan yang sama, menjadikan ASEAN epicentrum of growth dan kawasan damai, stabil, dan sejahtera," kata dia.
Dari atas kapal phinisi, Jokowi yang didampingi ibu negara Iriana Jokowi berbincang santai dengan para pemimpin negara. Mereka duduk dengan posisi melingkar di atas dek kapal. Sambil bersantai, para tamu negara juga disuguhi dengan musik khas tradisional NTT.
Respons para kepala negara
Dari 10 negara anggota ASEAN ditambah Timor Leste, hanya dua pemimpin negaranya yang tak hadir dalam KTT ASEAN ke-42, yaitu Myanmar dan Thailand.
Mereka yang hadir dan ikut merasakan pengalaman naik kapal phinisi adalah Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr., Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Timor-Leste Taur Matan Ruak, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh dan Deputi Perdana Menteri Thailand Don Pramudwinai.
Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr mengatakan Presiden Jokowi mengajak naik kapal phinisi untuk menjernihkan pikiran. "Seperti yang dijanjikan oleh Presiden Widodo adalah kita datang ke kapal dan kita tidak terlalu memikirkan ekonomi dan masalah, keamanan, dan itu benar sekali, itu ide yang sangat bagus untuk menjernihkan pikiran Anda jadi kembali ke bekerja dan menyegarkan,” ujarnya dalam video Sekretariat Presiden.
"Dan romantis!” tambah Ibu Louise Aranetta-Marcos yang mendampingi suaminya.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga terpukau dengan pemandangan indah di Labuan Bajo. Ia mengatakan ingin melihat matahari terbenam di Labuan Bajo.
"Saya melihatnya di foto dan berada di sini lebih baik," kata Lee yang mengaku pertama kalinya datang ke NTT.
Sementara itu, Pangeran Abdul Mateen dari Brunei Darussalam yang mendampingi ayahnya, Sultan Hasannal Bolkiah merasa senang bisa naik kapal phinis ini. "Kami senang dan ini pertama kalinya kami di Labuan Bajo. Jadi kami senang berada di kapal ini melihat sisi berbeda dari KTT ASEAN," ujarnya.
ANTARA
Pilihan Editor: 4 Destinasi Wisata yang Didatangi Jokowi dan Keluarga Saat Berkunjung Ke Labuan Bajo NTT
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.