Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyatakan optimistis Palembang mampu menggelar ajang balap motor paling bergengsi MotoGP pada 2019. Ia mengungkapkan banyak hal yang sudah dilakukan terutama dalam mendatangkan investor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"MotoGP ini memang luar biasa berat. Mengapa? Karena kami tidak punya uang. Andai saja diminta empat tahun lalu, tentunya tidak jadi masalah," kata Alex dalam paparan review akhir tahun di Griya Agung Palembang, Rabu 27 Desember 2017.
Baca: Proyeksi 2018: Cita-Cita Sumsel Bisa Mengelar MotoGP 2019
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alex menuturkan sejak setahun ini dirinya bergerilya mencari investor untuk membangun sirkuit di atas lahan 120 hektare dan fasilitas pendukung lainnya. Sejauh ini sudah ada tiga investor yang berminat dan akan diputuskan pemenangnya pada Januari 2018.
Sejumlah strategi sedang dijalankan untuk menarik investor ini, salah satunya mendirikan Badan Usaha Milik Daerah PT Jakabaring Sport City. Melalui perusahaan daerah ini diharapkan pengelolaan Kawasan Jakabaring Sport City menjadi lebih profesional karena telah berorientasi bisnis.
Ia menegaskan bahwa menjadi tidak masalah jika ada investor menginginkan satu kawasan di Jakabaring untuk sekaligus membangun hotel, lapangan golf, wahana hiburan dan lainnya. "Tidak ada masalah asalkan hitung-hitungannya jelas," kata Alex.
Sejauh ini, Pemprov Sumsel telah mengklaim bahwa akan menjadi tuan rumah MotoGP pada 2019. Sementara di sisi lain, otoritas penyelenggara MotoGP, Dorna Sports belum memberikan rilis resmi perihal tempat pelaksanaan ajang tersebut di tahun mendatang.
Baca: Crash di MotoGP Naik 1.000 Kasus, Marc Marquez Ikut Cetak Rekor
Meski sudah ada petunjuk melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi bahwa MotoGP akan digelar di Indonesia, namun ada tiga tempat yang terus menjadi kajian Dorna Sport, yakni kawasan wisata Mandalika, Palembang, dan Sentul