Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
EKA.WAHYU
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perjalanan sembilan tahun berkarya IKAT Indonesia by Didiet Maulana tak hanya dirayakan dengan melihat kilas balik perjalanan jenama ini dalam berkarya bersama para perajin. Momentum itu juga ditandai dengan peluncuran koleksi yang berkolaborasi dengan sentuhan tenun ikat dan lurik, yakni New Normal Essentials.
Koleksi tersebut dibuat untuk mendukung para perajin di Indonesia. “Kami bekerja sama dengan pihak perajin agar mereka tetap mendapat tempat dan ruang untuk sama-sama berkarya,” kata Didiet dalam peluncuran koleksi itu secara virtual, Rabu pekan lalu.
IKAT Indonesia, yang lahir pada 2011, berawal dari semangat untuk menginspirasi generasi muda dalam mengapresiasi kain tradisional Indonesia. “Proses selama ini mendewasakan kami dalam berpikir dan berkembang. Tidak mudah, tapi bisa dilakukan,” ujar Didiet.
New Normal Essentials, kata Didiet, adalah set berisi kelengkapan dalam menghadapi era normal baru. Set ini terdiri atas pouch, masker dan konektor, sabun tangan, serta antiseptik serbaguna. Bahan utama koleksi ini memadukan kain tenun ikat dan lurik.
Pouch yang mudah dijinjing ini diberi lapisan anti-air yang transparan agar mudah dibersihkan setelah dipakai serta menjaga dari debu, kuman, dan virus. Pouch ini dilengkapi dengan sebuah masker senada dan konektor masker untuk melindungi diri selama berkegiatan di luar rumah.
Masker dalam Nida Set New Normal Essential dari IKAT Indonesia by Didiet Maulana. Dok. IKAT Indonesia
Konektor berfungsi sebagai ear loop masker bagi yang berhijab. Jadi, koleksi ini sangat cocok untuk mereka yang berkerudung. “Motif ikat dan lurik yang geometris menciptakan tampilan yang stylish dalam merepresentasikan visi kami dalam meng-IKAT keberagaman Nusantara.”
Motifnya yang menyerupai ombak merupakan filosofi sebuah perjalanan selama sembilan tahun sebagai sebuah bahtera sekaligus semangat dan optimisme dalam berkarya. Warna-warna alam dipilih dengan inspirasi negara kepulauan. Biru memberikan rasa ketenangan, serta cokelat sebagai warna bumi menjadi representasi kesuburan, kehangatan, dan kenyamanan.
Sabun tangan dan antiseptik serbaguna dari kayu Cendana dalam pouch Kayana Set New Normal Essential dari IKAT Indonesia by Didiet Maulana. Dok. IKAT Indonesia
Daliya Set New Normal Essential dari IKAT Indonesia by Didiet Maulana. Dok. IKAT Indonesia
“Memorable pattern dalam koleksi kali ini pernah dipakai dalam beberapa rangkaian fashion show di Indonesia. Antara lain kami menggunakan pattern dari rumah tenun di Bali, Jepara, Yogyakarta, Klaten, Sulawesi, dan Sumatera,” ucap Didiet.
Textile Designer IKAT Indonesia, Zahra Damayanti, mengatakan terdapat empat set New Normal Essential yang bisa dipilih sesuai dengan kepribadian dan passion masing-masing. Ada Sadira Set dengan pouch dari tenun dan lurik dengan garis horizontal berwarna ungu, pink, dan magenta yang tampilannya ekspresif.
Nida Set memiliki pouch dari tenun dan lurik warna putih, cokelat, dan biru untuk netral look bagi yang menyukai warna lebih natural. Adapun Kayana Set dilengkapi dengan pouch dari tenun dan lurik. Set ini bisa unisex dengan warna hitam yang klasik, sehingga cocok untuk outfit apa saja. Koleksi terakhir adalah Daliya Set, yang merupakan perpaduan tenun ikat putih, abu-abu, dan hitam. Tampilan monokromnya klasik dan timeless.
“Tidak hanya motif yang khas, dengan masker yang bentuknya diagonal, membuat efek kontur wajah menjadi lebih tirus,” tutur Zhara. Sebagai sentuhan akhir pada New Normal Essentials, disertakan sabun tangan dan antiseptik serbaguna dengan bahan utama kayu cendana sebagai salah satu minyak asiri premium.
Tidak hanya itu, keharuman kayu cendana juga membawa kesegaran dan ketenangan. Kandungan Aloe vera pada antiseptik menjaga kelembapan dan kehalusan tangan. Selain untuk tangan, antiseptik ini dapat diaplikasikan pada benda-benda yang sering Anda sentuh. *
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo