Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Denpasar - Festival Wayang dan Seminar Wayang Internasional akan berlangsung di Bali pada 13 - 19 April 2020. Gubernur Bali Wayan Koster berharap agenda wisata tingkat dunia itu mampu meningkatkan aktivitas pariwisata di tengah wabah virus corona baru atau COVID-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kegiatan ini sangat penting sebagai ajang pelestarian budaya dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kesenian wayang," kata Wayan Koster saat menerima perwakilan Union Internationale de la Marionnette (UNIMA) Indonesia, di Denpasar, Kamis 5 Maret 2020. Menurut Wayan Koster, terjadi penurunan minat terhadap wayang di Bali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buktinya, semakin sedikit yang memberikan perhatian pada kesenian wayang dan jarang anak muda yang ingin berprofesi sebagai dalang. "Pemerintah Provinsi Bali akan lebih berperan dalam mengangkat lagi kesenian wayang ini di tengah perkembangan zaman. Bali sangat butuh wayang dan dalang, terlebih sosok dalang banyak diperlukan seperti saat acara tiga bulanan anak, ritual upacara, dan lainnya," ujar Wayan Koster. Selain menjadi hiburan, menurut dia, pergelaran wayang juga merupakan wadah kritik sosial yang membangun.
Dalang cilik memainkan wayang kulit di Dewan Kesenian Malang (DKM), Jawa Timur, Sabtu, 26 Oktober 2019. TEMPO/Aris Novia H
Presiden UNIMA Indonesia, TA Samudro Sriwijaya mengatakan Festival Wayang Internasional rencananya diikuti perwakilan dari 100 negara dengan ratusan peserta. Semuanya memiliki kesenian sejenis wayang yang bernaung di bawah organisasi UNIMA International, yang berpusat di Paris, Prancis. "Festival ini membuka kesempatan bagi dalang dan seniman wayang lokal untuk tampil di panggung internasional," ujarnya.
Festival Wayang dan Seminar Wayang Internasional berlangsung di sejumlah lokasi wisata di Kabupaten Gianyar, Denpasar, dan Tabanan. Upacara pembukaannya direncanakan di Lapangan Astina, Gianyar. Adapun kongres dilaksanakan di Sanur, dan Denpasar.