Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Banjir Juga Pernah Melanda Beberapa Kota Wisata di Dunia

Beberapa kota dunia yang populer sebagai tujuan wisata, juga dilanda banjir hingga awal tahun ini.

6 Februari 2018 | 07.58 WIB

Sejumlah wisatawan berpose di alun-alun St. Mark's yang terendam banjir di Venesia, Italia, Jumat (31/1). REUTERS/Manuel Silvestri
Perbesar
Sejumlah wisatawan berpose di alun-alun St. Mark's yang terendam banjir di Venesia, Italia, Jumat (31/1). REUTERS/Manuel Silvestri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras dan lalu banjir tak hanya dialami kota Jakarta. Beberapa kota dunia yang populer sebagai tujuan wisata, juga mengalaminya. Hingga tahun ini, belum semuanya berhasil mengatasi banjir yang muncul saban tahun itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Berikut beberapa kota yang pernah dilanda banjir tersebut.

  1. Paris - Prancis

Ibu kota Prancis, Paris, terendam banjir akhir Januari lalu setelah Sungai Seine meluap beberapa hari. Luapan air Sungai Seine telah “menghilangkan” jalanan, taman-taman indah, dan akibatnya mengurangi permintaan wisata dengan kapal sungai di Paris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Banjir juga memaksa museum terkenal, Louvre, tutup sementara. Bagian yang ditutup untuk publik itu adalah lantai bawah tempat Departemen Seni Islam berada.

Luapan sungai Seine itu disebabkan hujan yang terus-menerus turun selama beberapa hari. Seperti dilansir Reuters, Senin 29 Januari 2018, Michel Delpuech, Kepala Kepolisian Paris, mengatakan banjir membuat 1.500 warga di Wilayah Ile-de-France termasuk di Paris dan daerah sekitarnya, harus diungsikan.

"Permukaan air hanya akan surut secara perlahan," kata Delpuech kepada wartawan. Ia menekankan, "Setiap orang mengetahui apa yang harus dikerjakan."

Operator kereta SNCF juga menutup jalur kereta pelaju RER--yang berada di sepanjang Sungai Seine dan digunakan wisatawan untuk mencapai Menara Eiffel, Notre-Dame Cathedral dan Versailles.

Pada 2016, hujan lebat juga memicu banjir parah, sehingga banyak bagian wilayah Prancis Tengah terendam air. Enam orang dilaporkan meninggal dunia saat itu.

  1. Venesia - Italia

Kota dengan jaringan kanal air ini pernah mengalami banjir rob selama sepekan pada 2012 silam. Saat itu, hampir 70 persen kota ini tergenang--dalam kondisi yang disebut tertinggi keenam sejak 1972.

Akibatnya, banyak warga kota yang menyingkir menghindari rob yang tingginya mencapai di atas 1,5 meter itu.

Kabar bakal terendamnya Venesia sebelumnya sudah menjadi perbincangan di situs jejaring sosial. "Banyak warga dan pemilik toko pergi ke lokasi yang lebih tinggi untuk menghindari banjir," kata Matelda Bottoni, yang mengelola toko perhiasan di St Mark Square

Matteo Secchi, pengelola sebuah hotel kecil, juga mengeluhkan air yang terus meninggi. Ia menyatakan hotelnya masih aman jika tinggi air hanya 140 sentimeter. "Tapi, pagi ini air meninggi, kemudian susut. Ini bukan air bersih, Anda tahu, jadi saya harus mengepelnya dengan disinfektan beberapa kali.”

Menurut dia, banyak turis yang menginap di hotelnya tak mengeluh, dan menganggap hal itu sebagai fenomena unik Venesia. Mereka terlihat bersantai di selasar dan teras restoran atau hotel yang terendam. "Namun, bagi yang biasa ke sini, tak dapat memahaminya. Mereka geram," katanya.

Meningginya air di Venesia beberapa kali terjadi. Penduduk setempat mengistilahkannya sebagai acqua alta. Namun, kenaikan air kali ini cukup fenomenal karena di beberapa wilayah tingginya mencapai hampir 2 meter. Hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

  1. Singapura

Kota ini kebanjiran pada hari Senin 8 Januari lalu. Daerah yang terndam, antara lain, beberapa bagian Jalan Tampines, jalan slip Jalan Bedok / Jalan Upper Changi Baru, Jalan Nipah; persimpangan jalan Sim Avenue / Tanjong Katongm dan lain-lain.

Banjir baru surut setelah hujan berhenti. Pada tanggal 2 Januari, Badan Lingkungan Nasional (NEA) mengatakan bahwa untuk dua minggu pertama tahun 2018, cuaca di Singapura diperkirakan akan basah. Curah hujan untuk paruh pertama Januari 2018 diperkirakan akan di atas normal.

Ini bukan yang pertama. Kota yang banyak dikungjungi turis –termasuk dari Indonesia—itu pernah mengaami banjir beberapa kali. Sejak 1970 hal itu sudah terjadi. Sejauh ini Singapura mengalokasikan anggaran sekitar S $ 750 juta ($ 598 juta) selama lima tahun (2012 sd 2017) guna menangkal banjir.

Hal itu dilakukan  setelah banjir bandang mencapai area utama, termasuk jalur belanja Orchard Road. Proyek tersebut meliputi pelebaran dan pendalaman kanal. Langkah tersebut diperkirakan dapat menahan banir hingga 45 persen.

REITERS | GUARDIAN | TELEGRAPH | TRIP B | SITA PLANASARI

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus