Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Athena baru-baru ini memerintahkan penutupan Acropolis selama jam-jam terpanas untuk melindungi wisatawan, Roma didesak untuk mengikutinya dengan menutup atraksi terbesarnya, Colosseum, pada tengah hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akhir-akhir ini layanan darurat kesulitan menanggapi banyaknya panggilan di tengah panas yang menyengat. Menurut laporan kantor berita AGI, sekitar 70 hingga 80 pengunjung per hari jatuh sakit di tengah heatwave atau gelombang panas Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Berjalan di antara batu-batu panas Roman Forum dan Palatine Hill menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi pengunjung, pemandu wisata, dan mereka yang bekerja di sana setiap hari," kata sejarawan seni Italia dan pemandu wisata Roberta Bernabei kepada surat kabar Italia Il Messaggero.
Dalam sepucuk surat kepada manajemen atraksi, dia mendesak mereka untuk mempertimbangkan mengubah jam buka di musim panas, tutup antara siang dan 16.30 atau 17.00, bukannya buka sepanjang hari.
Dia mengatakan waktu buka saat ini tidak lagi cocok untuk perubahan iklim, yang membuat kunjungan di tengah hari menimbulkan bahaya kesehatan yang nyata.
Pada Minggu, tiga pengunjung dilaporkan dibawa ke rumah sakit setelah pingsan di atraksi karena sengatan panas, begitu pula seorang pengunjung Amerika berusia 70 tahun yang jatuh sakit di dekatnya.
"Dari tiga orang yang jatuh sakit [di Colosseum], satu mengalami cedera kepala akibat jatuh," kata Marco Milani, kepala serikat polisi Roma, kepada media lokal. "Polisi kota harus berimprovisasi sebagai penyelamat sambil menunggu ambulans," katanya.
Dia mencontohkan, waktu respons adalah 60 menit karena kekurangan sumber daya. Padahal panggilan darurat jumlahnya sangat banyak. Itu terjadi setiap hari di Colosseum. Ditambah lagi, tempat wisata itu kekurangan tenaga bantuan dan titik penyegaran, dalam situasi yang melihat antrean orang yang tak ada habisnya di depan pintu masuk dan kantor tiket.
Staf keamanan Colosseum yang tak mau namanya disebut mengatakan kepada kantor berita AGI bahwa ada 70 hingga 80 insiden sengatan panas di atraksi tersebut setiap hari.
“Tidak semuanya membutuhkan perhatian dari layanan darurat, terkadang ini adalah episode yang berlalu begitu saja,” katanya.
Salah satu pemandu wisata di lokasi tersebut mengatakan kepada AGI bahwa tiga gadis pingsan di grup turnya kemarin.
Suhu berulang kali melebihi 40 derajat Celcius di Roma selama seminggu terakhir di tengah gelombang panas berkepanjangan yang terus memanaskan Italia selatan dan tengah.
Batuan di Colosseum dapat mencapai suhu hingga 55 derajat celsius, kata staf kepada AGI.
Colosseum adalah objek wisata terbesar di Italia, dengan rata-rata 20.000 hingga 24.000 pengunjung setiap hari. Kipas angin yang dilengkapi dengan nebulizer telah dipasang di luar pintu masuk dan staf perlindungan sipil dikerahkan untuk membagikan botol air kepada wisatawan yang mengantre di tengah gelombang panas, tetapi banyak laporan media menunjukkan bahwa sering kali satu-satunya air yang tersedia untuk turis yang mengantri dijual dengan harga yang dinaikkan oleh pedagang kaki lima.