Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Bekraf dan Pariwisata Disatukan, Ernest Prakasa: Susah Optimis

Ernest prakasa beralasan, selama ini, saat masih sendiri berbentuk badan, beberapa program Bekraf sudah berjalan baik.

24 Oktober 2019 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Komika sekaligus Sutradara dan pemeran dalam film Cek Toko Sebelah Ernest Prakasa saat ditemui usai peluncuran Cek Toko Sebelah The Series di kawsan Kuningan, Jakarta, Selasa, 18 Desember 2018. Serial ini dibintangi oleh Ernest Prakasa, Chew Kin Wah, Dodit Mulyanto, Arafah Rianti, Dion Wiyoko, Gisella Anastasia serta Adinia Wirasti.TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komika Ernest Prakasa mempertanyakan hilangnya Badan Ekonomi Kreatif dan bergabung di Kementerian Pariwisata. Menurut dia, keputusan Presiden Jokowi untuk menggabungkan Bekraf dengan Kementerian Pariwisata akan mematikan industri kreatif tanah air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Para pelaku industri kreatif rame-rame dukung Jokowi. Hadiahnya Badan Ekonomi Kreatif lenyap. Terima kasih banyak Pak @jokowi buat plot twistnya,” cuit Ernest di akun Twitternya, Rabu, 23 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia beralasan, selama ini, saat masih sendiri berbentuk badan, beberapa program Bekraf sudah berjalan baik. Dengan bergabung dengan pariwisata, industri kreatif bakal mengalami masa suram lagi.

“Pariwisata doang aja beratnya minta ampun. Lalu digabung sama Ekraf yang punya 16 subsektor dan menyumbang 6 persen PDB Indonesia,” kata Ernest. Ia menuturkan, dengan menggabungkan dua hal besar, susah membuatnya optimistis presiden serius mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Ernest Prakasa Tentang Materi Stand Up Comedy Joshua Suherman. TABLOIDBINTANG.COM

Suami Meira Anastasia itu lalu menjawab pertanyaan kenapa dia tetap memprotes sedangkan Bekraf tak sepenuhnya dimatikan. "Pariwisata itu potensial tapi belum tergarap dengan baik. Butuh fokus dan anggaran besar," ujarnya. 

Tak sekadar bicara, Ernest memberikan datanya. Ekonomi Kreatif sebelum dilebur ke Kementerian Pariwisata itu memiliki 16 sub sektor dan Produk Domestik Brutonya mencapai Rp 1,100 triliun. "Digabung? Ya gak akan maksimal,"  ucapnya. 

Ia mengakui, Wishnutama memiliki track record sebagai orang yang berani bikin terobosan. "Tapi kementeriannya harus mengurus dua hal besar sekaligus, pasti bakal berat banget," ujar Ernest. 

Cuitan-cuitannya ini direspons beragam oleh netizen. Sebagian mendukungnyma, sebagian lainnya mempertanyakan dukungannya terhadap pemerintah bisa menjalankan programnya. "Underestimate banget kayaknya," balas @ASatria. "Kalau udah tahu berat itu didukung Koh. Bukan dikeluhin," kata @titahintan. 

Sutradara film Imperfect itu kemudian menjawab balasan netizen. "Ya udah, yang mau optimis sama kabinet baru, monggo. Good for you. I wish I could. Mari lanjutkan hidup, berkarya di jalur masing-masing."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus