Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Berburu Golden Melon di Desa Kebon Ayu Sambil Kulineran Tradisional Lombok

Kini, Desa Kebon Ayu mempunyai identitas dan ciri khas baru, yakni desa Golden Melon.

9 Februari 2022 | 14.03 WIB

Agrowisata Golden Melon di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Dok. Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat
Perbesar
Agrowisata Golden Melon di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Dok. Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Desa Kebon Ayu di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat semula dikenal sebagai desa pengrajin tenun dan desa yang memiliki jembatan gantung peninggalan Belanda. Kini, Desa Kebon Ayu mempunyai identitas dan ciri khas baru, yakni desa Golden Melon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dalam tiga bulan terakhir, Desa Kebon Ayu dikunjungi oleh masyarakat dan wisatawan yang ingin mendapatkan dua hingga lima kilogram buah melon hasil panen desa. Kepala Desa Kebon Ayu Jumarsa mengatakan ada empat green house yang menjadi lokasi budidaya Golden Melon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Harga golden melon Rp 20 ribu per kilogram dan pengunjung hanya membayar sesuai berat buah yang dipetik," kata Jumarsa, Selasa, 8 Februari 2022.

Setiap unit green house ukurannya 14 meterx20 meter dan bisa ditanami 900-1.000 pohon. Setiap green house rata-rata bisa panen lima kali dalam setahun.

Saat panen golden melon, rata-rata jumlah pengunjung mencapai 200-400 orang. Pembelian buah pun dibatasi maksimal tiga buah perorang.

"Dari pengalaman beberapa kali panen biasanya  banyak pengunjung yang tidak dapat kebagian buah," kata Jumarsa.

Pengunjung yang datang sebenarnya tidak hanya bisa memetik melon saat panen. Setiap Ahad pagi, kehadiran lapak-lapak yang menyajikan kuliner tradisional khas Lombok yang dikemas menarik memberikan atraksi tersendiri bagi pengunjung.

Selain itu, ada sejumlah atraksi budaya hingga kesenian dari Desa Kebon Ayu seperti atraksi Nyesek (menenun) hingga berkuda yang bisa dinikmati. Itu adalah kegiatan mingguan hasil kreasi Kelompok Sadar Wisata Desa Kebon Ayu.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat Fajar Taufik berharap semua desa wisata bisa mengembangkan potensi yang ada di daerah masing-masing sehingga ada kekhasan masing-masing desa wisata. "Jangan semua sama. Jadi ada produk-produk unggulan apa yang ada di desa tersebut bisa dimunculkan sehingga masyarakat banyak pilihan untuk berwisata," kata dia.

Taufik juga berharap perkembangan desa wisata dalam membuat inovasi dan atraksi-atraksi baru seperti yang dilakukan desa Kebon Ayu ini bisa menjadi atraksi penunjang bagi perhelatan MotoGP Mandalika yang akan digelar Maret mendatang.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus