Humas BBTNBTS Sarif Hidayat mengaku petugas fokus menangani pemadaman kebakaran hutan. Saat ini, masih ada satu titik kebakaran blok Pasangan kawasan Ranu Pani. "Kami belum beranjak kepada tahap analisis dampak kebakaran hutan," katanya.
Petugas di lapangan, katanya, masih berupaya dengan pengendalian kebakaran. Ada lokasi yang belum berhasil dipadamkan dan malah muncul asap kembali. Lokasi kebakaran memiliki topografi kelerangan, curang menjadi hambatan kabakaran.
Kebakaran memasuki pekan ke tiga. Lokasi kebakaran sulit di jangkau. Medan terjal dan berbukit. Sehingga menjadi salah satu hambatan memadamkan api. Ditambah angin kencang dan cuaca panas. Seresah, dan semak belukar mengering menjadi bahan bakar efekti. Api merembet ke beberapa titik.
Di blok Pasangan lahan yang terbakar seluas 2,5 hektare. Sedangkan sejumlah titik terbakar yang berhasil dipadamkan berada di Arcopodo, kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-ayek, Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo, Watu Tulis, Kemlamdingan Dowo, Sentong, Pasang Kupluk dan Gunung Lanang.
Area hutan yang terbakar seluas 102 hektare, untuk memadamkannya petugas dan relawan menggunakan beragam peralatan memadamkan jetshooter, garu, sabit, parang, dan flame freeze. Mereka memadamkan api menggunakan air dari sumber air Ong sejauh sekitar 3 kilometer.
Relawan berusaha mematikan kobaran api lereng Gunung Semeru. Tinggal satu titik lagi, kebakaran selesai dipadamkan. Foto: BBTNBTS
Sebagian besar lahan yang terbakar meliputi vegetasi berupa seresah dan semak kering. Pemadaman kebakaran hutan difokuskan membuat sekat bakar agar api tak meluas. Prinsip pemadaman api mengutamakan keselamatan safety first.
Pemadaman api diutamakan daerah yang mudah terjangkau. Relawan harus memperhatikan arah dan kecepatan angin. EKO WIDIANTO