Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Bumi Kasultanan, Banten Kembangkan Potensi Wisata Halal

Indonesia memiliki potensi besar mengembangkan wisata halal, yakni wisata ramah alam dan kesehatan yang universal.

26 Maret 2021 | 11.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah wisatawan beraktifitas di kawasan wisata religi Kesultanan Banten di Kasemen, Serang, Banten, Ahad, 7 Juni 2020. Pemda setempat membuka kembali kawasan wisata tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 seperti cuci tangan, memakai masker dan pemeriksaan suhu tubuh. ANTARA/Asep Fathulrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banten adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menyimpan sejarah kesultanan Islam di Indonesia. Berbagai peninggalan dari kemasyhuran kesultanan itu masih ada sampai sekarang dan kerap dikunjungi wisatawan. Hal itu membuat Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy yakin Provinsi Banten memiliki potensi besar menjadi destinasi wisata halal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami bertekad Provinsi Banten menjadi 10 besar daerah wisata halal," kata Andika, Kamis, 25 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Banten yang berbatasan dengan Ibu Kota Jakarta memiliki pariwisata ramah muslim seperti wisata alam, wisata budaya maupun wisata religi. Salah satu yang paling tersohor adalah masjid Agung Banten.

Masjid megah itu kerap dikunjungi oleh para wisatawan dan peziarah. Sebab, di sana terdapat makam para sultan Banten dan keluarganya, mulai dari Sultan Maulana Hasanudin, Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohar.

Arsitektur masjid Agung Banten juga menjadi daya tarik tersendiri, terutama menaranya. Menara Banten yang menjadi simbol khas Banten itu memiliki keunikan karena bentuknya seperti mercusuar.

Selain itu, ada Istana Keraton Kaibon, Istana Keraton Surosowan dan dan vihara Avalokitesvara. Semua peninggalan sejarah itu masih kerap dikunjungi.

Sementara itu, Asisten Staf Khusus Wakil Presiden Guntur Subagja Mahardika mengatakan Indonesia memiliki potensi besar mengembangkan pariwisata halal, yakni wisata ramah alam dan kesehatan yang universal sehingga dapat menjadi pilihan khususnya wisatawan muslim di tengah pandemi Covid-19. "Pariwisata halal itu adalah ekosistem pariwisata ramah muslim (muslim friendly), dengan pelayanan prima (service of exellence) dan mengusung nilai-nilai etika (ethical values)," ujarnya.

Guntur mengatakan wisata halal tidak berbenturan dengan pariwisata pada umumnya. Dalam pariwisata ramah muslim, yang utama adalah kemudahan-kemudahan bagi wisatawan muslim mendapatkan makanan halal, sarana ibadah dan ketersediaan air yang bersih.

Baca jugaMalang Promosikan Wisata Halal, Langkah Gaet Wisatawan Timur Tengah

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus