Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

17 Mei 2024 | 08.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Salah satu varietas anggrek yang akan dipamerkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM pada Festival Anggrek Sabtu 18 Mei 2024 di Sleman. Dok.istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan. Pusat Inovasi Agroteknologi atau PIAT Universitas Gadjah Mada (UGM) akan menggelar Festival Anggrek untuk kali pertama pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Festival ini dipusatkan di Kebun Anggrek PIAT UGM, Jalan Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta mulai pukul 09.00 – 14.00 WIB. "Festival anggrek ini untuk mengenalkan anggrek sebagai alternatif bisnis dan mental healing," kata Kepala PIAT UGM, Alan Soffan, Kamis 16 Mei 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alan membeberkan sebagai bunga yang menyandang gelar puspa pesona nusantara, anggrek merupakan sumber kekayaan keragaman hayati Indonesia. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 5.000 jenis anggrek alam dari 30 ribu spesies anggrek di dunia ada di Indonesia.

Sayangnya, keberadaan tanaman yang berpotensi dikembangkan menjadi biomedis ini semakin terancam karena alih fungsi lahan, bencana alam, hingga pencurian. Oleh karena itu, diperlukan usaha pelestarian anggrek baik secara in situ maupun ex situ

"Kami turut memberi pelestarian anggrek ini melalui usaha riset perbanyakan bibit tanaman anggrek lewat teknologi kultur jaringan dan konservasi anggrek alam secara ex situ melalui kebun anggrek di PIAT UGM," kata dia.
 
Dia menambahkan, banyak masyarakat yang membudidayakan anggrek di rumah. Sebab keindahan dan keunikan anggrek dipercaya bisa menjadi stress relief bagi penggemarnya sehingga mendukung self-healing untuk kesehatan mental.

Selain memamerkan koleksi anggrek, dalam festival ini juga akan digelar lelang anggrek yang dimiliki oleh komunitas. Seperti AKM Garden, Kusuma Plant, Palagan Orchids, Angkasa Orchids, Opak Anggrek, Kebun Kita, dan Agri Orchids.
 
Festival ini meliputi talkshow dengan tema Mindfulness Bisnis Anggrek: Menemukan Ketenangan Melalui Budidaya Tanaman, serta lomba mewarnai bagi siswa TK dan SD. Akan hadir pula akademisi UGM, pebisnis anggrek, serta praktisi dari Ikatan Arsitektur Lanskap Indonesia yang akan membahas berbagai hal soal anggrek.

"Festival anggrek ini semoga bisa menjadi daya tarik dalam mengenalkan anggrek yang tidak hanya bisa dinikmati sebagai tanaman hias, namun juga bisa digunakan sebagai sarana edukasi dan ketenangan jiwa," kata dia.

Daerah di Yogyakarta yang selama ini intens menggelar festival anggrek adalah Kabupaten Sleman. Festival anggrek di Sleman itu salah satunya mengangkat varietas Anggrek Vanda tricolor yang merupakan tanaman khas lereng Gunung Merapi.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menuturkan keberadaan Anggrek Vanda Tricolor di habitat asalnya terus berkurang karena pengambilan secara berlebihan, krusakan hutan akibat erupsi Merapi, hingga alih fungsi hutan.

“Upaya konservasi Anggrek Vanda Tricolor dapat dilakukan secara optimal apabila dibarengi dengan peningkatan budidaya dan pengembangannya, sekaligus terkait dengan potensi ekonominya,” kata Danang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus