Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pandemi corona menjadi ujian berat bagi pelaku bisnis pariwisata. Mereka harus bertahan meski saat ini jumlah tamu sangat minim, bahkan bisa dibilang angkanya terjun bebas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pelaku industri hospitality dengan lini bisnis persewaan kamar yang lingkupnya lebih mikro, seperti kos-kosan eksklusif dan manajemen property juga bergerilya. Mereka menerapkan prosedur pengamanan kesehatan lebih ketat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
CEO D'Paragon -pengelola jaringan hunian kos eksklusif, Muhammad Syarif Hidayat mendukung langkah social distancing dalam masa perang melawan virus corona ini. "Kami tetap beroperasi dengan melengkapi sarana dan standar sanitasi bebas corona di setiap kamar dan gedung," ujar Syarif dalam keterangan tertulis, Rabu 25 Maret 2020.
Syarif mengakui efek dari kebijakan social distancing membuat berbagai perusahaan hospitality harus lebih waspada dalam memberikan fasilitas tambahan agar konsumen merasa aman dan nyaman di tengah wabah corona. Hunian dalan jaringan D'Paragon, menurut dia, menyediakan fan sanitizer di area depan gedung. Alat berupa kipas angin yang mengembuskan uap ini berfungsi melakukan disinfektasi ke tubuh penghuni dan tamu sebelum masuk ke dalam hunian.
Penyemprotan disinfektan di salah satu kos ekslusif di Yogyakarta untuk mengantisipasi virus corona. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Ada pula thermometer untuk mengecek suhu tubuh calon tamu yang akan menginap. Jika tamu memiliki tanda-tanda terpapar virus corona dari gejala yang umum, pengelola hunian akan langsung menolak dan bersedia memberikan refund. Konsumen juga dapat memanfaatkan spot sterilizer atau cairan hand sanitizer yang ditempatkan di berbagai titik di setiap gedungnya.
Muhammad Syarif Hidayat menambahkan, petugas juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh kamar untuk setiap kamar yang disewa secara harian, khususnya setelah tamu cek out. Ada pula penyemprotan berkala setiap tiga hari pada kamar yang disewa bulanan. Penyewa hunian bulanan dapat memanfaatkan akses Netflix gratis di Happy Room agar tak bosan selama menjalani social distancing.
Kendati wabah corona membuat berbagai sektor bisnis terpuruk, Syarif Hidayat memastikan tak akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK. "Kami menjamin seluruh karyawan akan tetap menerima hak mereka secara penuh. Gaji full dan tetap akan menerima THR di Hari Raya Idul Fitri nanti," ujarnya. Syarif optimistis iklim bisnis hospitality management akan jauh lebih baik setelah wabah corona berlalu.