Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Deretan 6 Destinasi Wisata Religi di Pulau Jawa

Pulau Jawa memiliki banyak pilihan destinasi wisata, termasuk wisata religi. Berikut ini 6 destinasi wisata religi yang bisa Anda kunjungi.

6 Maret 2025 | 08.31 WIB

Para peziarah bertafakur di makam Sunan Bungkul, di kawasan Taman Bungkul, Surabaya, Senin malam (30/8). TEMPO/Roman Taufiq
Perbesar
Para peziarah bertafakur di makam Sunan Bungkul, di kawasan Taman Bungkul, Surabaya, Senin malam (30/8). TEMPO/Roman Taufiq

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berwisata tidak melulu untuk bersenang-senang di taman hiburan atau menyegarkan mata dengan pergi ke destinasi wisata alam, namun ada pula alternatif wisata religi yang bisa dilakukan untuk memeroleh ketenangan batin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada dasarnya, wisata religi sendiri bisa diartikan sebagai destinasi wisata yang berhubungan dengan sejarah, tokoh, hingga tempat ibadah. Wisata ini memiliki banyak manfaat bagi mental dan spiritualitas seseorang. Mulai dari meningkatkan keimanan, menambah wawasan keagamaan, hingga menambah wawasan budaya dan sejarah suatu tempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dikutip dari laman Kemenparekraf, wisata religi dapat dilakukan semua agama dan tidak hanya untuk umat muslim saja. Seperti yang kita ketahui, di Indonesia ada enam agama yang diakui yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Setiap ajaran agama memiliki wisata religinya tersendiri.

Namun, meski tidak sesuai keyakinan, Anda tetap bisa berkunjung dan belajar mengenal budaya dari setiap destinasi wisata religi. Dengan kata lain, wisata religi ini juga dapat meningkatkan toleransi antar umat beragama di Indonesia.

Namun, saat berkunjung kita harus tetap menghargai umat yang beribadah dan peraturan yang ada. Simak deretan wisata religi yang ada di Indonesia berikut.

Rekomendasi sederet destinasi wisata religi di Pulau Jawa.

1. Masjid Istiqlal, Jakarta

Pada 1953, KH. Wahid Hasyim, selaku Mentri Agama RI pertama bersama H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan dan dibantu sekitar 200 tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman mengusulkan untuk mendirikan sebuah yayasan. Pada 7 Desember 1954 didirikanlah yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan masjid nasional tersebut.

Dilansir dari laman Masjid Istiqlal, proyek masjid ini sempat tersendat, karena situasi politik yang kurang kondusif. Kondisi ini memuncak pada tahun 1965 saat meletus peristiwa G30S/PKI. Setelah situasi politik mereda, pada 1966, Menteri Agama KH. Muhammad Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini. 

Tujuh belas tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun. Dimulai pada tanggal 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam. Biaya pembangunan diperoleh terutama dari APBN sebesar 7 miliar rupiah. 

2. Candi Prambanan, Yogyakarta

Candi Prambanan tak hanya sebagai atraksi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Tapi juga menjadi pusat ibadah umat Hindu dunia. Direktur Jenderal Bina Masyarakat Hindu I Nengah Duija, mengatakan bahwa Candi Prambanan juga merupakan bukti kemajuan peradaban Hindu di masa lalu.

"Kita pada abad ke-8 dan ke-9 telah memiliki peradaban dengan teknologi futuristik. Belum punya sarjana, arsitek, dan lain-lain tetapi teknologi yang digunakan bangun candi sudah ada ribuan tahun lalu," kata dia dilansir dari Tempo.co pada 9 Desember 2023.

Bagi umat Hindu, kata Nengah, Candi Prambanan memiliki konsepsi teologi Hinduisme dalam kebudayaan Jawa. Kompleks candi ini dibangun dengan Candi Siwa di tengah, Candi Wisnu di kiri, dan Candi Brahma di kanan. "Konsepsi itu menunjukkan bahwa peradaban Hindu Jawa bersifat trimurti. Itulah yang berlanjut hingga saat ini," ujar Nengah.

3. Maha Vihara Majapahit, Mojokerto

Wisata religi Jawa Timur untuk umat Buddha yakni Maha Vihara Mojopahit. Masjid ini berada di Mojokerto, Jawa Timur. Luas bangunan sekitar 20.000 meter persegi.

Maha Vihara Mojopahit menggunakan arsitektur bergaya Jawa. Selain itu wisatawan dapat melihat Patung Budha Tidur besar di lokasi wisata.

 4. Klenteng Sam Poo Kong, Semarang

Destinasi wisata berikutnya adalah Klenteng Sam Poo Kong yang teletak di Semarang, Jawa Tengah. Kawasan Klenteng memberikan sejarah Laksamana Cheng Ho yang konon berlayar sampai Semarang. Pengunjung juga bisa menikmati moment foto khas negeri tirai bambu.

5. GPIB Immanuel, Semarang

GPIB Immanuel atau Gereja Blenduk merupakan salah satu bangunan kuno yang berdiri megah di antara bangunan arsitektur kolonial lainnya. Bahkan sering dijuluki sebagai “tetenger” atau “landmark” Kota Lama. Gereja Blenduk mempunyai daya tarik baik dari segi sejarah, maupun dari segi arsitektur bangunan yang unik, dan anggun.

Dilansir dari laman GPIB Immanuel Semarang, pada segi arsitektur, Gereja Blenduk dibangun dua setengah abad yang lalu, desainnya bergaya Pseudo Barougue, gaya arsitektur Eropa dari abad 17-19 M. Bangunan Gereja Blenduk memiliki keistimewaan yang unik, yaitu memiliki denah octagonal (segi delapan beraturan) dengan ruang induk terletak di pusat, sehingga dapat dikatakan bangunan memusat dengan model atap berbentuk kubah atau blenduk.

6. Makam Sunan Bungkul

Ki Ageng Mahmuddin atau lebih dikenal dengan nama Mbah Bungkul diyakini menjadi salah satu penguasa Muslim di Surabaya pada abad ke-14 Masehi. 

Dikutip dari situs Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur, Dosen Departemen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (Unair), Adrian Perkasa, mengatakan bahwa Mbah Bungkul memiliki peran istimewa untuk menyebarkan agama Islam pada masa kejayaan Majapahit. 

Selain itu, masih ada banyak lagi destinasi wisata religi yang dapat Anda kunjungi di Pulau Jawa. 

Melynda Dwi Puspita dan Mutiara Roudhatul Jannah berkontribusi dalam penulisan artkel ini.
Pilihan editor: Wisata Religi di Sumatera Barat Masjid Raya hingga Surau Tertua di Sumbar

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus