Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lumajang - Pemandangan objek wisata air terjun Tumpak Sewu, Rabu sore, 31 Januari 2024, berubah menyeramkan menyusul datangnya lahar Gunung Semeru yang terbawa air hujan. Uap air berwarna kecokelatan sontak menutupi panorama air terjun yang berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah video amatir yang tersebar di grup-grup WhatsApp Lumajang merekam detik demi detik kejadian itu. Video amatir itu berdurasi kurang lebih 90 detik. Berawal dari penampakan datangnya lahar Semeru yang mengalir deras di sungai Sidorenggo, Rabu sore kemarin, menyusul hujan deras di bagian atas hulu sungai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aliran lahar yang mengarah ke objek wisata air terjun itu tampak hitam kecokelatan. Tak lama kemudian lahar Semeru terjun ke bawah mengikuti alur sungai. Begitu lahar bercampur dengan air di dasar jurang, uap air berwarna kecokelatan langsung naik ke atas menutupi pemandangan air terjun.
Suara teriakan mengabarkan banjir datang terdengar dalam video tersebut. "Banjirnya besar ini," ujar seseorang yang terdengar dalam video tersebut.
Sejumlah warga Kecamatan Pronojiwo membenarkan ihwal lahar Gunung Semeru yang mengalir deras di sungai yang mengarah ke air terjun Tumpak Sewu.
Karim, warga Desa Sidomulyo mengatakan, uap air akibat lahar Semeru sempat menutupi panorama air terjun. "Kurang lebih lima menit," kata Karim, warga Desa Sidomulyo kepada TEMPO, Kamis, 1 Februari 2024.
Ramai dikunjungi wisatawan
Air terjun Tumpak Sewu berada di perbatasan dua wilayah yakni Kabupaten Lumajang dan Malang. Ribuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara datang berkunjung ke objek wisata ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati mengatakan objek pariwisata air terjun Tumpak Sewu Lumajang bukan lagi tujuan setelah Bromo. Pihaknya telah bertemu dengan Asosiasi Travel Agent. "Yang salah satu target saya agar menahan wisatawan tinggal lebih lama atau menginap di Lumajang, sehingga bisa meningkatkan PDRB dari sektor pariwisata," ujar Yuli.
DAVID PRIYASIDHARTA
Pilihan Editor: Air Terjun Kapas Biru, Keindahan Alam Tersembunyi di Lumajang