Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Adinia Wirasti terlibat dalam pembuatan serial HBO Asia, Grisse garapan sutradara Mike Wiluan. Berperan sebagai Kalia, seorang pemimpin revolusi wanita. Bermain film laga bukan kali eprtama bagi Adinia, namun dalam serial Grisse yang dominan mengunakan dialog berbahasa Inggris, Adinia mengaku capek juga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Paling capek kalau marah dalam bahasa Inggris, kan bukan bahasa ibu kita ya," ucapnya sembari tertawa saat menggelar jumpa media di Ritz Carlton, Pacific Place Jakarta, Rabu, 24 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun bagi Adinia hal itu hanya secuil pengalaman dari beberapa pengalaman baru lainnya selama terlibat dalam proyek serial tersebut. Ia menyukai gagasan serial Grisse lantaran tak cuma menghadirkan sosok perempuan yang berdaya di dalamnya. Serial ini menyuguhkan karakter masyarakat yang gigih berjuang untuk mendapat kebebasan dari penguasa bengis. "Bukan hanya pemberdayaan perempuan, pemberdayaan manusia penting banget sekarang," ujar Adinia.
Grisse, serial sejarah original terbaru HBO Asia, angkat kisah perjuangan melawan kolonialisme Belanda era 1800-an
Grisse merupakan tontonan drama sejarah berlatar belakang kota Gresik pada masa penjajahan Belanda di era 1800-an. Diambil dari sebutan Gresik pada zaman kolonial, Grisse menyuguhkan suasana Indonesia masa lampau dengan nuansa koboi ala Mike Wiluan. "Konsepnya Grisse gabungan Barat dan Timur, berbasis di Indonesia dalam periode penjajahan, dialognya bahasa Inggris agar bisa tayang juga di luar negeri," jelas Mike Wiluan, sutradara dan juga howrunner Grisse dalam konferensi pers di Jakarta, di ahri yang sama.
Penggarapan Grisse melibatkan beberapa aktor dan aktris Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura, juga dari kawasan Eropa, Australia, dan Amerika Serikat di antaranya Adinia Wirasti, Marthino Lio, Michael Wahr (Australia), Edward Akbar, Jamie Aditya, Toshiji Takeshima (Jepang), Joanne Kam (Malaysia), Zack Lee, Tom Dejong, Ully Triani, Rick Paul Van Mulligen, Alexandra Gottardo, Hossan Leong (Singapura) dan Jimmy T.