Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Gianyar - Ratusan warga Desa Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali, mengikuti parade ogoh-ogoh atau boneka raksasa, Kamis, 15/3, malam. Parade ini dilakukan menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1940 sekaligus sebagai bentuk kreativitas generasi muda di daerah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bendesa Adat Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Made Jaya Kesuma,mengatakan parade ogoh-ogoh di Tegalalang agak berbeda dengan daerah lain di Bali. Di sini parade ogoh-ogoh tidak dilaksanakan sehari sebelum Nyepi. "Tapi lebih awal," kata dia Kamis, 15/3.
Parade kali ini melibatkan 21 ogoh-ogoh. Erwin Widiasa, salah seorang warga Desa Tegalalang, mengatakan kegiatan pawai ogoh-ogoh memang sengaja digelar lebih awal dibanding daerah lain.
"Memang pawai di sini lebih awal sehingga bisa menjadi tontotan bagi warga dan sekaligus menarik wisatawan datang ke Tegalalang untuk melihat ogoh-ogoh," ujarnya.
Menurut dia, ogoh-ogoh yang ditampilkan selalu berbeda-beda dan inovatif sehingga pengunjung yang datang menyaksikan tidak merasa bosan.
Edward, wisatawan asal Jerman, mengaku senang melihat pawai ogoh-ogoh tersebut. "Pawai ini adalah ritual yang sangat menarik dan unik," ujarnya.
Sehari sebelum Hari Raya Nyepi di Tegalalang dilakukan upacara Pecaruan sebagai bentuk persembahan untuk mengusir roh jahat agar tidak mengganggu warga. Juga agar pelaksanaan Nyepi bisa berjalan dengan lancar dan damai.
ANTARA