Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Didi Kempot Lestarikan Budaya Jawa Tanpa Jadi Jawa Sentris

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid memuji Didi Kempot sebagai sosok yang menaikkan budaya asli Jawa di semua kalangan, tak cuma orang Jawa.

6 Mei 2020 | 10.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengdangdut Didi Kempot yang terkenal dengan lagu cintanya yang menggugah hati,mendapat julukan Godfather of Broken Hearts.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rasa kehilangan Lord of Broken Heart juga dirasakan jajaran Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Didi Kempot sempat tampil dalam acara Pekan Kebudayaan Nasional 2019 Oktober silam.

“Kami berduka cita, karyamu akan selalu kami kenang,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid dalam siaran persnya, Selasa, 5 Mei 2020.

Hilmar Farid mengatakan Didi Kempot, musisi tembang Jawa ini sebagai sosok yang berhasil menaikkan dan melestarikan budaya asli Jawa dengan tetap menggunakan bahasa Jawa dan tradisi Jawa, tetapi musiknya mampu menghibur semua kalangan tak hanya dari Jawa.

“Lihat saja seluruh lagunya kebanyakan berbahasa Jawa, Mas Didi juga mengenakan busana Jawa tetapi tidak menjadi Jawa Sentris. Tidak hanya anak muda Jawa saja yang mencintai musik dan karyanya,” ujar Hilmar.

Hilmar mengatakan Pekan Kebudayaan Nasional 2019 berhasil mengajak Didik Kempot untuk tampil di Panggung Siger di Parkir Selatan sisi Istora Senayan. Tak kurang 40 ribuan orang Sobat Ambyar, kata Hilmar, ikut memadati dan bergoyang bersama sang idola. Penyanyi Didi Kempot berhasil memukau penggemarnya dalam konser exclusive di Best Western Convention Center Solo Baru, Jumat (4/11/2019).

Hilmar juga menilai Didi Kempot sebagai sosok yang sangat peduli, punya jiwa sosial yang tinggi dan mempunyai inisiatif gotong royong demi kemanusiaan. Hal ini terlihat dari konser amal yang baru saja digelarnya dan mengumpulkan lebih dari Rp 7,6 miliar untuk mereka yang terdampak pandemi Corona. Dua lagu juga tercipta di masa pandemi ini yakni tembang Tamba Teka Lara Lunga dan Aja Mudik.

Hilmar Farid mengatakan inisiatif dan kreativitas Didi Kempot juga sangat patut dihargai dan dihormati oleh semua kalangan. Karenanya, menghormati karya sang legendaris, Hilmar juga mengimbau mengikuti ajakan dari sang Lord of Broken Heart.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIAN YULIASTUTI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus