Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan menggelar Festival Panji Internasional untuk pertama kalinya. Di luar Indonesia, festival ini akan diramaikan peserta dari Kamboja Dan Thailand. Rangkaian Festival Panji akan berlangsung pada 27 Juni hingga 13 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Festival Panji Internasional akan diselenggarakan di delapan kota, yaitu Denpasar, Surabaya, Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Yogyakarta, dan Jakarta. "Tujuan Indonesia menggelar Festival Panji Internasional adalah untuk mengajak negara-negara di ASEAN bersama-sama merayakan panji sebagai warisan budaya dunia," kata Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Restu Gunawan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa, 21/5.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cerita Panji telah ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Memory of the World (MoW) atau menjadi Ingatan Dunia dalam situs resmi Memory of the World-UNESCO tertanggal 31 Oktober 2017. "Kalau sudah diakui (seperti itu) kan harus ada kegiatan atau aktivitasnya," kata Restu.
Dia menuturkan, Cerita Panji menyebar hampir di seluruh negara ASEAN dengan Indonesia sebagai pusatnya. "Nilai-nilai dari Panji erat dengan keragaman, pendidikan karakter, dan sebagainya. Negara-negara ASEAN mempunyai kesamaan dan kemiripan dalam budaya," kata dia.
Beberapa kegiatan yang akan digelar, antara lain, pergelaran kesenian dari negara-negara ASEAN di delapan kota, lokakarya/seminar, kegiatan apresiasi seperti lomba-lomba bagi pelajar, kunjungan budaya, dan pameran naskah, lukisan, topeng, dan lainnyam "Panji merupakan kata yang cukup populer, dan memiliki makna yang multitafsir, yaitu gelar kebangsawanan, bendera kebesaran, atau topeng/penutup wajah," kata Restu.
Panji pun menjadi produk budaya berupa karya sastra lisan yang diceritakan dari waktu ke waktu. Dari sudut tertentu, Cerita Panji bahkan dapat bersanding dengan dua epos, yaitu Mahabarata dan Ramayana yang penyebarannya beriringan dengan agama Hindu di Jawa.
ANTARA