Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor senior Donny Damara mengaku deg-degan saat ditawari memerankan Mukri, yang berprofesi sebagai guru ngaji.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya deg-degan, ya, soalnya berperan sebagai guru ngaji akan dicontoh banyak orang, jadi saya berpikir apa saya bisa memerankannya," kata Donny saat konferensi pers film Guru Ngaji di Jakarta, Senin, 19 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, alih-alih meragukan diri sendiri, dia memilih mengambil peran tersebut sebagai satu peluang. Dia pun mengaku banyak belajar membaca Al-Quran agar lafaznya sempurna.
"Saya terus belajar sebelum beraksi di depan kamera. Untunglah salah satu anggota tim film ini ada yang dapat membaca Al-Quran lebih baik daripada saya, sehingga dia dapat memperbaiki jika ada kesalahan," kata Donny.
Donny mengatakan film ini banyak mengajarkan keikhlasan dan kesabaran seorang guru ngaji menjalani kehidupan. Menurut dia, film tersebut bukanlah film religi, melainkan film drama keluarga yang dapat ditonton semua kalangan.
Film tersebut menceritakan Mukri (Donny Damara), seorang guru ngaji yang ikhlas mengajar ngaji, tapi untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dia terpaksa mengambil kerja sampingan sebagai badut.
Hal tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan keluarganya dan lingkungan tempat tinggalnya. Itu dilakukan Mukri karena dirinya merasa guru ngaji adalah pekerjaan yang sakral dan terhormat. Suatu saat Mukri menerima permintaan kepala desa (Tarzan) untuk tampil memimpin doa di ulang tahun anaknya. Namun, di sisi lain, dia juga mendapatkan tawaran sebagai badut. Film Guru Ngaji tidak hanya mengangkat nuansa kehidupan religi, tapi juga sarat dengan pesan mengenai keikhlasan, persahabatan, kejujuran, ketulusan, dan toleransi. Film ini akan ditayangkan mulai 22 Maret 2018 di bioskop.