Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Doraemon ala Ivan Gunawan

Doraemon hadir pada gaun malam tanpa menciptakan kesan kekanak-kanakan.

16 Februari 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Busana bertabur Swarosvki bernilai Rp 250 juta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesan kartun dan warna-warna cerah akan muncul saat seseorang mendengar karakter Doraemon disebut. Betapa tidak, Doraemon dan kawan-kawannya identik dengan warna biru, kuning, atau merah muda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lain orang awam, lain pula gambaran desainer Ivan Gunawan tentang sosok Doraemon. Rabu lalu, Ivan meluncurkan koleksi terbarunya bertajuk "Kuroba". Kuroba, yang berarti sayap hitam, merupakan hasil interpretasinya terhadap robot kucing yang datang dari masa depan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Filosofi sayap, menurut Ivan, melambangkan ha-rapan yang membawa Do-raemon ke tingkat yang lebih tinggi. Sedangkan warna hitam menciptakan kesan mewah, elegan, dan mapan seperti karakter karya-karya Ivan terdahulu.

Kuroba lahir dari kerja sama antara Ivan dan PT Berkat Animasi Internasional Indonesia, yang menjadi perwakilan lisensi tunggal Doraemon di Indonesia. Hadir dalam wujud 30 koleksi busana, Kuroba ditampilkan di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Rabu-Kamis lalu. Selain Ivan, koleksi Jii by Gloria Agatha, Monday to Sunday, Third Day, 3 Mongkis, serta Harajuku x Hannie Hananto turut memeriahkan Modo 2019.

Lewat tangan Ivan, Kuroba hadir dalam dua kelompok. Kelompok busana pertama didominasi warna nude, hitam, dan putih. Karakter Doraemon dan kawan-kawannya hadir dalam bentuk siluet yang dicetak khusus pada bahan yang digunakan. Ia lalu menyulapnya menjadi busana dengan potongan lurus dan longgar, terutama untuk pakaian pria.

Ivan memberikan keleluasaan memadupadankan atasan untuk koleksi busana pria dengan bawahan celana kulot berpipa lebar. Penggunaan bertumpuk juga bisa menjadi alternatif untuk menciptakan kesan edgy khas anak muda di Harajuku, Jepang. Topi baseball dengan hiasan baling-baling di bagian atasnya melengkapi koleksi busana pria.

Untuk koleksi busana perempuan, dress dan gaun masih menjadi andalan Ivan. Doraemon, Nobita, Shizuka, Gian, Suneo, dan Dorami tetap hadir dalam tiap karyanya tanpa menciptakan kesan kartun dan membuat pemakainya terlihat kekanak-kanakan. Salah satunya gaun serba hitam dengan atasan crop top tanpa lengan yang di-padu dengan rok potongan a-line. Karakter Doraemon hadir pada sulaman dengan benang warna keemasan di bagian bawah rok.

Mahakarya Ivan pada koleksi Kuroba hadir dalam wujud jubah warna nude dengan gambar kepala para tokoh Doraemon di semua bagian busana. Motif kepala Doraemon dan kawan-kawannya dibordir manual dengan benang keemasan. Kesan mewah dan elegan muncul dari taburan kristal swarovski di seluruh bagian jubah. Dari kejauhan, jubah ini mirip gofuku, bahan sutra yang digunakan untuk membuat kimono tradisional Jepang.

Pada bagian leher, Ivan menambahkan ruffle hitam berbahan tulle. Hiasan kepalanya berupa rangkaian baling-baling yang disusun menjulang. Rinaldy Yunardi turut mendukung koleksi Kuroba dengan aksesori karyanya.

Dilihat sekilas, karakter para tokoh Doraemon pada jubah bisa luput dari pandangan. Namun kesan megah dari jubah itu bakal membuat orang menoleh untuk kedua kalinya, lalu mengamati detail yang diselipkan Ivan. Ia menghabiskan waktu enam bulan untuk membuat jubah itu. "Yang membuat lama itu konsep warna dan segala detailnya," ujarnya.

Khusus untuk jubah masterpiece itu, Ivan berencana melelangnya dengan harga mulai Rp 250 juta. Ia bakal menyumbangkan hasil penjualannya untuk kebutuhan anak-anak Indonesia.

Dalam koleksi kelompok kedua, warna hitam mendominasi gaun malam berbahan brokat, beludru, dan tulle. Ivan menciptakan kesan kerawang untuk set busana berbahan brokat. Pemanis berupa ruffle pada tiap busana menambah keanggunan saat mengayun seirama dengan gerak penggunanya. Selain berhias ruffle, beberapa busana dihiasi dengan pita di bagian belakang.

Pada koleksi gaun malam, Ivan juga berkreasi dengan potongan gaun. Selain dengan potong-an bawahan a-line, ia juga membuat busana dengan atasan off-shoulder. Untuk dress pendek, ia menghadirkan kesan ball gown.

Hitam bukan kali ini menjadi andalan Ivan. Warna ini juga muncul pada koleksi karyanya yang bertajuk "Kejora". Untuk pemilihan warna, Ivan menginginkan karyanya tak ketinggalan dan bergantung pada era fashion tertentu. "Saya ingin karya yang timeless."

Direktur PT Berkat Animasi Internasional Indonesia, Helena Irma K. Tegoeh, mengatakan persiapan peragaan busana Modo 2019 membutuhkan waktu dua tahun. Setahun pertama dipakai untuk mengurus lisensi tokoh Doraemon dari Jepang. Sisanya digunakan untuk persiapan bersama para desainer yang terlibat.

Keputusan mengajak Ivan bekerja sama, kata Irma, didasari pada kesamaan karakternya dengan Doraemon. Menurut dia, Ivan memiliki sifat yang ramah, penuh keyakinan, dan cinta kasih. "Dia juga punya segudang ide, seperti Doraemon yang punya segudang alat di kantong ajaibnya," tutur dia.

Peragaan busana dengan Doraemon sebagai ide utama, Irma melanjutkan, baru pertama kali digelar di Indonesia. Menurut dia, acara ini berpotensi menjadi gelaran rutin tahunan dengan mengajak desainer lokal lain untuk bekerja sama.

LINDA HAIRANI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus