Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Fatur eks Ketua BEM UGM Biasakan Lari untuk Kelola Emosi

Eks Ketua BEM UGM Fathur menilai ketika emosi tidak dikeluarkan, maka emosi itu akan keluar tanpa sadar dan tidak terkontrol.

29 Juni 2021 | 08.14 WIB

Eks Ketua BEM UGM Atiatul Muqtadir atau Fathur saat mengunggah foto tengah berlari. Foto: IG Fathuur.
Perbesar
Eks Ketua BEM UGM Atiatul Muqtadir atau Fathur saat mengunggah foto tengah berlari. Foto: IG Fathuur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan ketua BEM UGM M. Atiatul Muqtadir atau Fathur membiasakan lari untuk mengelola emosinya, meski dia mengaku lebih senang dengan olahraga yang bersifat permainan. Alasannya, lebih kompetitif dan bisa dinikmati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tapi terkadang saya memutuskan untuk lari, bukan karena pengen kurus atau bikin keren strava, tapi hanya sebagai salah satu cara mengekspresikan emosi,” tulis Fathur di halaman Instagramnya, Minggu 27 Juni 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Fathur sendiri memilih berlari untuk melepaskan emosinya. Baginya, berlari bisa membuat dia berpikir dan bicara pada diri sendiri. Olahraga, menurutnya, memang cukup efektif untuk mengurai emosi. “Setidaknya, kita akhirnya terlalu lelah untuk marah dan jadi lebih posiif sebab bersama keringat itu keluar pula emosi negatif,” tulis Fathur.

Fathur berbagi, bagaimana ia terbiasa menyimpan bahkan menghindari emosi. Dia merasa canggung atau tidak nyaman saat membicarakan hal-hal yang sifatnya emosional. “Apalagi dengan stigma 'cowok harus kuat', 'laki-laki harus bisa nyelesain apa-apa sendiri', jadilah emosi itu hal tabu untuk dibicarakan,” tulisnya menjelaskan.

Eks Ketua BEM UGM Fathur bekerja sama dengan Dompet Dhuafa membuat bilik disinfektan. Instagram

Ia mengutip sebuah kalimat dari buku karya Rotimi Akinsete, This Book Could Help. “Jika kita tidak mengenali dan melakukan sesuatu dengan rasa sakit kita, maka rasa itu akan mencari jalan keluar sendiri dan bisa datang dalam berbagai bentuk,” tulis kutipan tersebut.

Berdasarkan kutipan inilah, Fathur menilai ketika emosi tidak dikeluarkan, maka emosi itu akan keluar tanpa sadar dan tidak terkontrol. Ia juga menilai setiap orang punya cara berbeda untuk mengeluarkan emosinya.

“Ada yang malas untuk berbuat apa-apa, jadi lebih sensitif nanggepin orang-orang, atau yang lebih buruk, tak terasa ia menambah batang rokok yang dihisapnya, mencari minuman keras hingga narkoba,” tulis lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada ini.

Ia menganggap penting bagi setiap individu untuk memiliki cara mengekspresikan emosi. Menyadari apa yang dirasakan, menerima dan tidak menghindarinya, lalu mengeskpresikannya. “Agar tak bocor. Agar tetap berada pada kontrol kita,” tulisnya lagi.

Eks Ketua BEM UGM ini masih baru menjalani kehidupan pernikahan. Fathur menikahi Zata Dini Putri 29 Mei 2021 di Palembang. “Alhamdulillah, menikah membuat saya memiliki orang yang selalu bisa saya ajak bicara termasuk soal emosi. Ah, jadi malas untuk lari," tulis Fathur yang pernah populer karena menolak revisi UU KPK ini.

DEWI RETNO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus