Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian bersama anak kadang memiliki tantangan tersendiri, terutama saat di dalam pesawat. Kalau Anda termasuk yang kewalahan membuat anak tertidur di pesawat, mungkin bisa mencoba tips dari seorang influencer perjalanan, Brittany Warfaring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wanita yang berasal dari Kanada itu, sering bepergian bersama suaminya Philippe Fernandez dan putranya yang berusia dua tahun, Dori. Mereka telah menyelesaikan lebih dari 50 penerbangan. Seperti dilansir dari laman Daily Mail, baru-baru ini dia membagikan tips bagaimana orang tua dapat menidurkan anak mereka di pesawat. Caranya ini tergantung pada persiapan sederhana sebelumnya.
Cemas membawa anak saat bepergian
Seperti kebanyakan ibu, Brittany merasa cemas saat menidurkan putranya yang masih kecil di pesawat. Ibu tiga anak ini sudah mencoba beberapa cara sebelumnya. Termasuk mengemas mainan, buku, dan selimut, saat Dori masih bisa dipangku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun seiring bertambahnya usia, menurutnya anak balita membutuhkan tempat tidurnya sendiri atau semacam tempat agar bisa tertidur dengan nyaman. "Pangkuanku atau hanya kursinya saja sudah tidak muat lagi," katanya.
Sebab itu dia mulai mengemas sesuatu untuk membantu menciptakan ruang yang nyaman. Dia pun menjelaskan beberapa pilihan tempat tidur yang bisa dibawa ke dalam pesawat. Salah satunya carseat atau kursi mobil, yang mungkin bisa berguna kalau anak bisa tidur nyenyak di dalam mobil.
Tapi dalam kasus anak Brittany, membawa carseat justru tidak berguna. Sebab ada potensi anak menendang kursi di depannya. Selain itu, akan menyulitkan kalau anak tidak susah dikekakang dan duduk di kursi dalam waktu lama.
Duduk di barisan sekat
Pilihan kedua Brittany adalah memilih duduk di barisan sekat. Barisan yang tidak memiliki kursi di depannya sehingga ada ruang yang lebih luas untuk kaki. "Jika tidak keberatan balita tidur di lantai, Anda dapat memilih untuk duduk di barisan ini. Bawalah beberapa selimut dan bantal bersama untuk alas tidur balita di lantai," katanya.
Namun kelemahannya khawatir kalau ada turbulensi. Dia mengatakan anak harus dibangunkan dan duduk kembali ke tempat duduknya. Selain itu, suasananya tidak tenang, karena dekat dengan tempat pramugari menyiapkan makanan atau penumpang lalu lalang ke kamar mandi. Beberapa maskapai biasanya menyediakan bassinet untuk bayi di barisan ini.
Bawa tempat tidur khusus
Solusi terakhir yang telah dia gunakan selama enam bulan terakhir, adalah membawa tempat tidur balita Anda sendiri ke dalam pesawat. Wisatawan yang tertarik mengetahui bahwa ada berbagai macam tempat tidur yang tersedia di pasaran. Tempat tidur ini dapat dibeli dan kemudian diperbaiki agar sesuai dengan kebutuhan anak-anak Anda.
Seperti yang dibawa Brittany, dia membawa sandaran kaki tiup yang hanya membutuhkan beberapa saat untuk mengembang. Dia memasukkannya ke dalam lubang kaki sebelum menggantungkan jaket dan sweater di tempat tidur darurat agar lebih nyaman. Selain itu, dia juga membawa selimut bayi muslin tipis dan jepitan membuat kanopi kecil.
Meski begitu Brittany mengingatkan, tempat tidur DIY itu mungkin tidak diperbolehkan di beberapa maskapai penerbangan atau di kursi lorong. Karena membahayakan keselamatan dalam keadaan darurat.
Selain tiga solusi tempat tidur anak, dia juga menyarankan agar orang tua tidak membiarkan anak-anak tidur siang di bandara. Lalu setelah beradi di pesawat lakukan rutinitas normal sebelum tidur, seperti seperti menyikat gigi dan mengenakan piyama.