Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu destinasi wisata bersejarah di Provinsi Riau ialah Istana Siak Sri Indrapura. Istana ini menjadi museum tempat menyimpan benda-benda peninggalan Kerajaan Siak. Apa saja keunikan dari Istana Siak tersebut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari cagarbudaya.kemdikbud.go.id, Istana Siak Sri Indrapura dibangun pada tahun 1889 M pada masa pemerintahan Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang memerintah pada tahun 1889-1908 M. Istana Siak ini merupakan tempat kediaman para raja-raja Siak Sri Indrapura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Istana Siak Sri Indrapura berlokasi di Sri Indrapura, Kp. Dalam, Kabupaten Siak, Riau. Istana ini memiliki nama lain yaitu Istana Asserayyah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur. Istana Siak dibangun oleh seorang arsitek Jerman bernama Vande Morte. Arsitektur bangunannya berupa gabungan antara arsitektur Melayu, Arab, dan Eropa.
Bangunan Istana Siak ini berdenah segi empat silang. Sekarang ini istana Siak berfungsi sebagai museum tempat untuk menyimpan benda-benda peninggalan Kerajaan Siak.
Adapun luas dari Istana Siak ini kurang lebih sekitar 1.000 meter persegi yang terdiri dari dua lantai. Pada lantai dasar terdapat enam ruang sidang, satu ruang tamu kehormatan, serta dua buah ruangan untuk tamu biasa (satu untuk laki-laki dan satu untuk perempuan). Sementara itu, pada lantai atas terdapat sembilan ruangan yang dulunya digunakan oleh Sultan, lengkap dengan sebuah ruang tamu kerajaan.
Selain itu, terdapat pilar berbentuk bulat dan di ujung puncaknya terdapat hiasan burung garuda di setiap sudut bangunan ini. Pintu dan jendela berbentuk kubah dengan hiasan mozaik kaca.
Pada bagian dinding istana Siak ini dilapisi oleh keramik berkualitas tinggi yang langsung didatangkan dari Prancis. Di bagian atas istana, terdapat enam buah patung elang yang menjadi simbol keberanian anggota istana kerajaan. Menurut filosofinya, kepakan sayap burung elang tersebut mewakili kekuasaan kerajaan yang mengayomi wilayah-wilayah yang berada dalam naungannya.
Delapan buah meriam akan Anda temukan di halaman Istana Siak di Riau ini yang dulunya digunakan sebagai alat utama sistem persenjataan untuk mempertahankan istana dari serbuan musuh. Tidak hanya itu saja, di bagian belakang istana ini, Anda bisa menyaksikan sebuah bangunan kecil yang berfungsi menjadi penjara sementara.
RINDI ARISKA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.